Selama Ramadan hingga Usai Lebaran, Inflasi Tercatat Stabil di Tanjung Pinang - Info Kepri .post-body img { display: block; margin: 0 auto; max-width: 100%; height: auto; } -->
Trending News
Loading...

Selama Ramadan hingga Usai Lebaran, Inflasi Tercatat Stabil di Tanjung Pinang

Selama Ramadan hingga Usai Lebaran, Inflasi Tetcatat Stabil di Tanjung Pinang
Ilustrasi Inflasi By Google (Foto : Ist/infokepri.com) 
 
TANJUNG PINANG, Infokepri.com - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Inflasi di Kota Tanjung Pinang tercatat stabil sepanjang Ramadan hingga pasca Lebaran 2025.

Inflasi year-on-year (yoy) Tanjung pinang pada Maret 2025 tercatat hanya,07 persen, terendah secara nasional dari 142 kota IHK yang disurvei. Kondisi ini menunjukkan bahwa harga-harga selama Ramadan hingga setelah Lebaran tetap terkendali. 

Inflasi month-to-month (mtm) Tanjung Pinang pada Maret 2025 tercatat 1,4 persen, angka yang masih tergolong stabil di tengah tingginya aktivitas belanja masyarakat selama momen hari besar keagamaan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tanjung Pinang, Teguh Susanto, menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil sinergi antara Pemko, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Satgas Pangan Polresta, perbankan, dan instansi vertikal lainnya.

“Sejak awal Ramadan, kami sudah mengantisipasi potensi lonjakan harga. Pemantauan pasar dilakukan rutin, operasi pasar digelar, dan distribusi bahan pokok terus dikawal agar tetap lancar,” katanya. Rabu, (09/04/2025)

Lanjutnya, beberapa komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi di antaranya adalah tarif listrik (1,73%), daging ayam ras (0,06%), emas perhiasan (0,05%), serta sotong dan gula pasir.

Sementara itu, sejumlah komoditas justru menahan laju inflasi dan memberi efek deflasi, seperti angkutan udara (-0,15%), cabai merah (-0,14%), dan telur ayam ras (-0,05%).

Sebagai langkah pengendalian harga, Pemko Tanjung Pinang terus mengintensifkan pengawasan di lapangan, menggelar pasar murah, menjaga kelancaran distribusi bahan pokok, serta memperkuat komunikasi dengan para distributor.

“Upaya ini turut menjaga daya beli masyarakat dan menstabilkan harga di pasar. Harapannya, inflasi tetap terkendali pada bulan-bulan berikutnya dan kondisi ekonomi tetap terjaga,” pungkasnya. (*)


Editor:AP



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel