Tahun Ini Pemko Batam Pangkas Anggaran Sebesar Rp150 Miliar dan BP Batam Rp448 Miliar - Info Kepri .post-body img { display: block; margin: 0 auto; max-width: 100%; height: auto; } -->
Trending News
Loading...

Tahun Ini Pemko Batam Pangkas Anggaran Sebesar Rp150 Miliar dan BP Batam Rp448 Miliar

Tahun Ini Pemko Batam Pangkas Anggaran Sebesar Rp150 Miliar dan BP Batam Rp448 Miliar
Walikota Batam Amsakar Achmad bersama Wakil Walikota Batam Li Claudia (dok Infokepri.com)

By Posman 
BATAM, Infokepri.com
– Pemko Batam telah melakukan efisiensi anggaran dua tahap, pada tahap ini efisiensi anggaan sebesar Rp 128 miliar, efisiensi anggaran ditahap ketiga bisa bertambah sekitar Rp 22 miliar. Sehingga efisiensi anggaran tahap ketiga ini bisa mencapai sekitar Rp 150 miliar.

“ Toh APBD itu kembali ke Batam juga hanya costnya yang tadinya dinilai tidak bersentuhan dengan masyarakat, penggunaan uangnya tidak terukur kita gunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lebih produktif,” kata Walikota Batam Amsakar Achmad saat ditemui di Gedung DPRD Batam.

Efisiensi anggaran itu dilakukan terhadap perjalanan dinas, kegiatan-kegiatan yang sifatnya seremonial dan bantuan sosial (Bansos) yang sifatnya dianggap tidak berkontribusi dengan daerah.

“ Kegiatan seremonial jangan dilaksanakan di hotel lagi, kalau bisa dilakukan di lantai IV  kantor Pemko Batam saja,” katanya.

Amsakar juga menegaskan seluruh kecamatan harus melakukan efisiensi anggaran, seperti kegiatan Musyawarah Perencanaan  Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan jangan lagi dilaksanakan di hotel tetapi harus dilakukan di kantor kecamatan masing-masing.

Walau dilakukan efisiensi anggaran sesuai amanat Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja, Amsakar menegaskan efisiensi anggaran tersebut tidak akan mengganggu pelaksanaan 15 program prioritasnya. Ini dilakukan untuk mewujudkan visi dan misinya bersama Li Claudia.

15 program prioritas itu sejalan dengan program Astacita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Adapun 15 program prioritas tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Optimalisasi pengembangan dan pelayanan air bersi
  2. Optimalisasi penanganan banjir
  3. Pengobatan gratis masyarakat ber KTP Batam dan BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan
  4. Pinjaman modal tanpa bunga maksimal 20 Juta untuk UMKM
  5. Seragam sekolah gratis bagi siswa baru SD dan SMP
  6. Bantuan kepada lanjut nusia (Lansia)
  7. Peningkatan kualitas pelatihan tenaga kerja dan industri kreatif
  8. Beasiswa perguruan tinggi masyarakat hinterland dan siswa berprestasi tidak mampu
  9. Penataan sistem transportasi publik berintergitas pengembangan BRT dan pembangunan LRT
  10. Percepatan pembangunan jalan linggar
  11. Penyediaan pusat seni budaya paguyuban se-Kota Batam
  12. Pengelolaan pasokan dan stok kebutuhan bahan pokok
  13. Pengelolaan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan
  14. Pembangunan sekolah baru dan ruang kelas baru
  15. Peningkatan investasi dan destinasi  MICE  (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions) MICE merupakan sektor pariwisata yang mencakup berbagai acara dan kegiatan bisnis yang melibatkan banyak orang dengan kepentingan sama yang berkumpul di suatu tempat.

Amsakar menegaskan bahwa pengembangan BRT atau LRT masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 

Pengembangan BRT atau LRT tersebut dilakukan lantaran pelebaran jalan yang sudah dilakukan selama ini ternyata tidak mampu mengurai kemacetan lalulintas pada jam-jam tertentu. 

Bahkan, kata Amsakar, jika anggaran memungkinkan Pemko Batam akan membuka jalan lain disejumlah titik yang rawan macet seperti membuka jalan dari Bukit Mata Kucing ke Sekupang.

Selanjutnya Amsakar yang juga selaku Kepala BP Batam mengatakan untuk efisiensi anggaran di BP Batam akan dilakukan dari Rp 2,6 triliun pada 2024, kini hanya tersisa Rp 1,2 triliun, pengurangannya mencapai 37 % diperkirakan pengurangan tersebut mencapai Rp 440 miliar.

Kegiatan yang dikurangi adalah komponen pembiayaan, bukan proyeknya. Seperti biaya perjalanan dinas hingga 50 persen, pengurangan anggaran untuk kegiatan seremoni serta bantuan hibah yang dinilai kurang produktif juga ikut dikurangi.  (Pay)

Editor : P Sipayung

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel