Pedagang Meradang, Kini Beli Kelapa Ditimbang dan Sulit Didapat di Batam
Jumat, 21 Februari 2025

![]() |
Pedagang Santan Kelapa Di Pasar Sagulung Batam (foto by ist/infokepri) |
BATAM, Infokepri.com - Disebabkan adanya perubahan system pembelian kelapa yang dilakukan oleh pedagang pengumpul. Sejak akhir Desember 2024 lalu, harga santan kelapa melonjak naik, hingga sulit didapat, di Batam - Kepri.
Melonjaknya harga santan kelapa, berdasarkan informasi dari pedagang di pasar Sagulung - Batam. Semula pembeluan kelapa perbiji, kini dilakukan dengan system timbang.
“Dulu kami membeli kelapa perbiji dan ukurannya yang besar dan yang kecil dipisah, tapi sekarang jika membeli kelapa sudah ditimbang," katanya dengan nada kesal.

"Ukuran kelapa yang kecil dan yang besar disamakan dan harganya Rp 8 Ribu perkilogram,” kata 0salah seorang pedagang di Pasar Sagulung, Lasma. Jum'at, (21/02/2025)
Lanjutnya, selain system penjualan yang berubah, pasokan kelapa di Kepri seperti, dari Batam dan Kabupaten Natuna serta kabupaten lainnya juga kurang.
Dan banyak petani kelapa mengekspor kelapanya ke luar negeri. “Akibat banyak kelapa yang diekspor, maka pasokan kelapa di Batam kurang dan terpaksa dipasok dari Provinsi Riau seperti dari Rengat dan Pulau Guntung,” terangnya.
"Lonjakan harga santan kelapa sudah terjadi akhir Desember 2024 kemarin, dan saat ini lonjakannya semakin tinggi. harga santan kelapa dijual Rp 35 ribu hingga Rp 40 ribu perkilogram, padahal sebelumnya kami menjualnya Rp 22 ribu perkilogramnya,” tutup pedagang Pasar Sagulung.
Hal senada, Pemilik warung makan di Sagulung, Joko mengatakan sangat merasakan dampak besar dari kenaikan harga santan, hingga mengurangi penggunaan santan dalam resep masakannya.
"Sejak pergantian tahun, awal Januari 2025 kemarin harga kelapa mahal dan pasokannya kurang, akibatnya harga santan juga ikut melambung,," katanya.
"Memang santan kemasan tersedia, tapi harganya lebih mahal dan rasanya tidak sama dengan santan segar," katanya dan juga menjadi keluhan seorang ibu rumah tangga yang merupakan pelanggannya.
Melonjaknya harga dan perubahan system pembelian, diharapkan Pemko Batam dan instansu terkait untuk turun ke lapangan, guna melakukan kebijakan agar harga santan dapat kembali normal. (*)
Editor:AP
