Bupati Asahan Bertemu Menko Pangan RI, Sampaikan Ragam Kendala
Rabu, 22 Januari 2025
Rangkaian Kegiatan Rakor Menko Pangan RI (foto by ist/infokepri) |
ASAHAN, Infokepri.com - Bupati dan Wakil Bupati Asahan ikuti Rapat Koordinasi Bidang Pangan Provinsi Sumatera Utara, bersama Menteri Kordinator Bidang Pangan Indonesia di Aula Tengku Rizal Nurdin, di Jalan Sudirman Nomor 41 kota Medan - Sumut.
Rapat Koordinasi Bidang Pangan Provinsi Sumatera Utara tahun 2025, dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, bersama beberapa Menteri Bidang Pangan Kabinet Merah Putih.
Dalam rapat tersebut, Bupati Asahan H. Surya, B.Sc menyampaikan dukungan untuk program Pemerintah Pusat baik itu tentang sistem penyaluran pupuk, tentang irigasi maupun yang lainnya.
Kabupaten Asahan ada irigasi bendungan untuk peningkatan Air Sungai Bunut yang sudah dikerjakan oleh Pemerintah Pusat, namun sudah dihentikan dan juga jalur irigasinya tidak dibuat.
Sehingga Air yang diperkirakan yang akan mengaliri Air ke sawah sekitar lebih kurang 6000 H tidak bisa dapat di aliri. "Untuk itu kiranya pembangunan aliran irigasi tersebut mohon dapat di teruskan," terangnya. (21/1).
Berikutnya, Pj. Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Agus Fatoni menyatakan optimis pertanian Sumut bisa maksimal bila kendala yang ada saat ini teratasi, lewat kolaborasi pemerintah pusat dan daerah.
Beberapa kendala untuk memaksimalkan pertanian, antara lain distribusi pupuk, kurangnya jumlah penyuluh pertanian dan yang cukup penting yaitu irigasi. Saat ini, Indeks Kinerja Sistem Irigasi (IKSI) masih perlu perbaikan signifikan.
Terkait distribusi pupuk, yang dihadapi petani, yaitu masalah keuangan petani, waktu sampainya ke petani tidak tepat, petani kesulitan saat menggunakan sistem digital dan administrasi.
Terkait penyuluhan, saat ini masih kekurangan penyuluh sebanyak 3.142 orang (mengacu pada Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
“Penyelesaian kendala-kendala ini perlu kolaborasi dan kerja sama yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah hingga ke perangkat desa, misalnya irigasi ada sistem irigasi, ada irigasi kewenangan pusat, provinsi dan daerah, begitu juga terkait distribusi pupuk,” katanya.
Lanjutnya, target tanam padi Sumut tahun 2025 seluas 1.465.944 Ha, tanaman reguler seluas 814.638 Ha dan lahan kering juga kegiatan oplah 651.306 Ha. Dan juga membutuhkan benih unggul bersertifikat, serta penguatan Kelembagaan penangkar dan lantai jemur.
Kebutuhan benih sebanyak 20.365,9 ton untuk tanam reguler dan 16.282,6 ton tanam lahan kering dan oplah. “Kita cukup bersyukur karena hasil pertanian kita untuk bahan pangan baik, padi, jagung, bawang merah, cabai merah, cabai rawit sering surplus, dan saat surplus yang kita butuhkan hasil tani tersebut masih bisa terserap sehingga tidak merugikan petani,” tutup Pj Gubernur Sumut.
Menanggapi hal tersebut, Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan permasalahan irigasi akan selesai tahun depan secara keseluruhan, dan tahun ini beberapa irigasi akan selesai direvitalisasi Oktober. Sedangkan untuk kendala lainnya seperti pupuk dan benih dilakukan sesegera mungkin.
“Tahun ini September, Oktober mungkin sudah selesai beberapa permasalah irigasi kita, karena kita juga mengerjakan di 8 provinsi penghasil pangan Indonesia, kalau untuk distribusi pupuk kementan sudah memangkas rantai distribusinya, jadi langsung ke pengecer atau ke petani, benih saya rasa itu bisa kita atasi,” katanya.
Pada kegiatan Rakor, dihadiri oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Menteri Perdagangan, Wamendagri, Wakil Menteri BUMN dan KeMenterian terkait lainnya. Kapolda Sumut, Pangdam I/BB, Pj. Sekda Pemprov Sumut, seluruh Kepala Daerah se-Sumut dan unsur Forkopimda. (*)
Editor:AP