Festival 9 Naga Sukses Digelar, Agus Djurianto Apresiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang
Festival 9 Naga digelar di Pelataran Tugu Sirih, Kawasan Gurindam 12, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, pada Sabtu (7/12/2024), sukses menarik perhatian banyak warga.
Pengunjung memanfaatkan akhir pekan untuk menikmati beragam pertunjukan budaya dan seni tradisional seperti atraksi 9 naga, reog, dan kesenian lainnya.
Kader PDI Perjuangan ini berharap ke depan Festival 9 Naga dapat semakin semarak dengan melibatkan lebih banyak komunitas budaya.
Ia berharap ke depan Festival 9 Naga digelar lebih meriah lagi.
“Tanjungpinang adalah kota kecil yang indah dan penuh keberagaman. Festival seperti ini mempererat persatuan dan melestarikan budaya. Semoga tahun depan acaranya lebih meriah dan semakin memperkuat identitas kebangsaan kita,” kata Agus nkepada sejumlah awak media disela-sela kegiatan.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri, juga mengapresiasi suksesnya festival ini. Menurutnya, Festival 9 Naga dapat menjadi daya tarik wisatawan domestik dan internasional.
Ia menyebut Festival 9 Naga ini bermanfaat bagi semua pihak, menghidupkan sektor pariwisata, dan mendorong PAD. Semoga pariwisata Tanjungpinang semakin maju dan berkembang.
Elfiani juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terlaksananya acara ini.
“Semoga festival ini menjadi kebanggaan bersama dan dapat memperkenalkan budaya lokal kepada masyarakat luas,” tambahnya.
Dalam laporannya, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Mulia Wiwin mengatakan Festival 9 Naga 2024 merupakan upacara keselamatan untuk menghormati leluhur.
Festival ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam melestarikan berbagai etnis dan budaya, terutama budaya Tionghoa di Tanjungpinang.
“Festival 9 Naga bukan hanya perayaan seni dan budaya Tionghoa, tetapi juga simbol kebersamaan dalam keragaman yang menjadi identitas bangsa,” ujar Mulia.
Acara ini juga dihadiri unsur Forkopimda, anggota DPRD Provinsi Kepri, perwakilan Dispar Kepri, Balai Pelestarian Budaya Wilayah IV, pejabat pemko Tanjungpinang, ketua paguyuban warga Tionghoa, serta tokoh agama. (Par)
Editor : P Sipayung