ODGJ di Batam, Capai 1.149 Orang dan 34 Dipasung
Selasa, 06 Agustus 2024
Kadinkes Batam Didi Kusmarjadi (foto by ist/infokepri) |
BATAM, Infokepri.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mencatat jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Batam mencapai sekitar 1.149 orang.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Batam yang dirangkum sejak bulan Januari hingga bulan Juni tahun 2024 ini sebanyak sebanyak 1.149 orang. Namun dari jumlah tersebut 34 orang diantaranya masih dipasung.
Sementara data tahun 2023 lalu, pasien ODGJ yang ditangani Dinkes Kota Batam mencapai 1.505 orang. Data tersebut diketahui menurun dari jumlah tahun 2022 lalu.
Jumlah tersebut dirincikan dari 21 Puskesmas di Kota Batam, akan tetapi ODGJ paling banyak berada di Puskesmas Sungai Langkai sebanyak 123 ODGJ. Kemudian disusul Puskesmas Baloi Permai sebanyak 104 ODGJ, selanjutnya di Puskesmas Pancur 89 ODGJ dan Puskesmas Batu Aji 87 ODGJ.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi mengatakan, untuk pertengahan tahun 2024 ini ODGJ sebanyak 1.149 orang. Sementara dari jumlah tersebut ada 34 orang yang cukup parah dan dipasung serta ditempatkan di Pusat Rehabilitasi Penjagaan dan Pembinaan Sakit Jiwa, Stres dan Disibilitas Al Fateh di Kecamatan Nongsa.
"Mereka juga masih berobat rutin di Puskesmas wilayah setempat. Dan kalau yang di Yayasan Al Fateh itu kita kunjungi juga dengan dokter spesialis kejiwaan,” katanya, (5/8).
Lanjutnya, untuk pasien yang tidak dipasung masih menjalani pengobatan di sejumlah rumah sakit di Kota Batam seperti Rumah Sakit Sudarsono, RSUD Embung Fatimah, RSBP dan RS lainnya.
ODGJ dipicu beberapa faktor, utamanya masalah ekonomi dan serta ketidakmampuan untuk mengelola emosi sehingga mengalami stres yang berat.
"Permasalahan ini yang menimpa mereka sulit dikontrol sehingga kejiwaan mereka terganggu," katanya.
Menyusul masih banyaknya kasus ODGJ, pihaknya telah menyiapkan petugas kesehatan jiwa. Nantinya, keberadaan petugas ini akan membantu masyarakat untuk melakukan deteksi dan tata laksana kesehatan jiwa. Maka dari itu, Dinkes Batam rutin melakukan deteksi mencari, menemukan, dan segera mengobati pasien ODGJ.
Untuk menanggulangi gangguan mental, pihak Dinkes kota Batam pun terus berupaya melalui edukasi hingga deteksi dini ke sekolah-sekolah dan ke tengah masyarakat.
"Saya pastikan tiap Puskesmas memiliki layanan kesehatan jiwa untuk rehabilitasi dan juga pelayanan pasien gangguan mental. Yang artinya kita deteksi dini pasien yang memiliki gangguan jiwa ini,” terangnya.
Berikutnya, Humas RSUD Embung Fatimah Kota Batam, Ellin Sumarni mengatakan untuk penanganan pasien gangguan mental ini lebih fokus pada poli rawat jalan termasuk pasien gangguan mental.
“Ada yang rawat jalan semacam terapi, ada juga yang sampai rawat inap. Hingga bisa 50 pasien per hari yang ditangani. Yang jelas, ada 2 orang dokter yang siaga tiap saat. Pokoknya kita selalu stand by saja," tutupnya. (*)
Editor : Andi P