Gubernur Ansar : Pondasi Keimanan Adalah Kunci Sukses di Era Digital dan Revolusi Industri 5.0
Rabu, 14 Agustus 2024
Gubernur Ansar (tengah) saat menghadiri acara Peningkatan Iman dan Taqwa Warga SMA Negeri 2
Tanjungpinang, di Masjid Raya Nur Ilahi, Dompak, Rabu (14/8) (dok Diskominfo Kepri) |
TANJUNGPINANG, Infokepri.com - Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, menegaskan bahwa penguasaan teknologi dan sumber daya manusia harus dibarengi dengan pondasi keimanan yang kuat sebagai modal utama dalam membangun bangsa yang besar.
Pesan ini disampaikan oleh Gubernur Ansar dalam acara Peningkatan Iman dan Taqwa Warga SMA Negeri 2 Tanjungpinang yang dilaksanakan di Masjid Raya Nur Ilahi, Dompak, pada Rabu (14/8).
Kegiatan yang dihadiri oleh siswa-siswi dan keluarga besar SMAN 2 Tanjungpinang ini diisi dengan tausiah oleh Ustaz Ahmad Al Habsyi, yang telah bersafari di Kepulauan Riau selama kurang lebih 10 hari.
Gubernur Ansar memberikan apresiasi khusus kepada Ustaz Ahmad Al Habsyi atas kontribusinya dalam mendukung program pembinaan di tengah masyarakat, termasuk kepada generasi muda di Tanjungpinang.
Dikutip dari keterangan resminya yang diterima, Rabu (14/8), Gubernur Ansar berpesan kepada para siswa untuk menyimak dengan seksama setiap pesan yang disampaikan oleh Ustaz Ahmad Al Habsyi.
"Dengarkan dengan baik agar kalian bisa menjadi generasi muda andalan bangsa yang siap mendukung terwujudnya Indonesia emas 2045," kata Gubernur Ansar.
Lebih lanjut, Gubernur Ansar menekankan pentingnya mempersiapkan diri untuk berkompetisi di era digital dan revolusi 5.0, di mana penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi kunci keberhasilan. Namun, ia juga mengingatkan bahwa penguasaan teknologi dan sumber daya manusia harus diimbangi dengan keimanan yang kuat.
"Supaya saat nanti berhasil, kita memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan menyeimbangkan ilmu pengetahuan dengan dasar-dasar keagamaan," tegasnya.
Gubernur Ansar berharap, mulai hari ini, para siswa dapat belajar dengan sungguh-sungguh, menguasai ilmu pengetahuan, bahasa asing, dan ilmu agama.
"Karena semua itu menjadi modal penting untuk bersaing dan merebut berbagai peluang di masa depan" pungkasnya. (Par)
Editor : P Sipayung