Atasi Masalah Jiwa dan NAPZA, Dinkesdalduk KB Undang Pelajar dan Mahasiswa Tanjung Pinang - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Atasi Masalah Jiwa dan NAPZA, Dinkesdalduk KB Undang Pelajar dan Mahasiswa Tanjung Pinang

Atasi Masalah Jiwa dan NAPZA, Dinkesdalduk KB Undang Pelajar dan Mahasiswa Tanjung Pinang
Para Peserta Kegiatan Yang Digelar Dunkesdalduk Tanjung Pinang (foto by ist/infokepri)

TANJUNG PINANG, Infokepri.com - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkesdalduk dan KB) Kota Tanjung Pinang menggelar kegiatan bertajuk “Pergerakan Masyarakat Dalam Upaya Promosi Kesehatan Jiwa dan NAPZA bagi Remaja”, di Nite and Day Laguna Hotel Tanjung Pinang, Kepri.

Kegiatan dibuka Kepala Dinas Kesehatan, Dalduk dan KB Kota Tanjung Pinang, Rustam, dan diikuti 30 pelajar dan mahasiswa dari SMP Negeri 4, SMAN 1, SMAN 2, SMKN 1, Stikes, Stisipol, dan Umrah.

Para nara sumber yang hadir dalam kegiatan ini adalah anggota Ikatan Psikolog Klinis wilayah Kepri, Fatahya, M. Psi., Penyuluh BNN Tanjungpinang, Anung Muthi'atihaq, S.Psi, dan dokter Puskesmas Seijang, dr. Dila Riskita.

Kadiskesdalduk Tanjung Pinang mengatakan bahwa  kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap tingginya prevalensi masalah kesehatan jiwa di masyarakat.

Saat ini, 25 persen dari penduduk mengalami masalah kesehatan jiwa sepanjang hidup mereka. “Data dari WHO menunjukkan bahwa 24 persen pasien di layanan kesehatan primer mengalami gangguan jiwa, dengan depresi dan kecemasan sebagai gangguan yang paling umum,” katanya, (31/7).

Lanjutnya, prevalensi gangguan jiwa berat seperti skizofrenia dan gangguan psikotik meningkat dari 0,17 persen pada tahun 2013 menjadi 0,18 persen pada tahun 2018. Di Tanjungpinang, jumlah penderita gangguan jiwa pada tahun 2023 mencapai 408 orang.

“Masalah kesehatan jiwa ini tidak hanya mempengaruhi penduduk usia produktif, tetapi juga remaja," katanya.

Hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa gangguan mental emosional meningkat seiring bertambahnya usia. Selain itu, depresi yang terjadi selama masa kehamilan dan persalinan dapat berdampak pada pola asuh dan perkembangan anak.

“Peningkatan kesehatan jiwa masyarakat, pencegahan masalah kesehatan jiwa, dan intervensi dini harus menjadi prioritas untuk mengurangi gangguan jiwa berat di masa depan," jelasnya.

Lanjutnya, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan jiwa dan NAPZA, mendukung penguatan upaya promotif dan preventif secara terpadu, serta menjadikan remaja sebagai agen perubahan dalam pencegahan masalah kesehatan jiwa dan NAPZA di kalangan teman-temannya.

“Sebagai generasi penerus, remaja berperan penting dalam mempromosikan kesehatan jiwa dan mencegah penyalahgunaan NAPZA. Melalui pengetahuan dan kesadaran yang didapat, mereka dapat memimpin perubahan positif di lingkungan mereka,” tutupnya. (*)


Editor : Andi P


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel