Penerapan QR Code di SPBU, Banyak Pengemudi Mobil Meradang di Batam
Jumat, 22 November 2024
Antrian Pengisian BBM Jenis Pertalite Di SPBU Codo Sagulung Batam (foto by ist/infokepri) |
BATAM, Infokepri.com - Warga Batam khususnya pengendara roda 4/mobil masih banyak yang belum memiliki barang code atau QR Code MyPertamina, sehingga saat pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite tidak diizinkan oleh pegawai SPBU kecuali sipemilik mobil mengisi BBM jenis pertamax.
Penggunaan barang code merupakan program subsidi tepat Pertalite, setiap pemilik kendaraan roda 4 harus memiliki QR Code, dengan cara mengisi data-data pribadi dan data mobilnya melalui sebuah aplikasi, dan juga bisa melalui pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam yang mana dapat memandu masyarakat untuk pengisian aplikasi tersebut, di kantor Disperindag Kota Batam.
Hingga saat ini, masih banyak pemilik mobil yang belum mengerti mengisi aplikasi tersebut untuk mendapatkan QR Code, seperti di SPBU Codo Sagulung, banyak yang kecewa karena pegawai SPBU tidak memberikan BBM jenis pertalite.
Petugas SPBU Codo Sagulung. Vina memgatakan tidak sedikit pemilik mobil marah-marah, gara-gara tak punya QR Code. Karena sudah capek mengantri, begitu tiba giliran antriannya tidak dapat mengisi BBM.
"Sampai saat ini masih banyak yang protes sama kami. Iya, kami pun gak bisa berbuat apa-apa, karena kami harus menerapkan aturan,” katanya. Jumat, (22/11/2024)
Menanggapi hal tersebut, Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sum-bagut, Susanto August Satria mengatakan penggunaan barcode merupakan bagian dari program Subsidi Tepat Pertalite.
Program ini bertujuan untuk memastikan BBM subsidi, seperti Pertalite dan Bio Solar, hanya diberikan kepada masyarakat yang berhak menerimanya.
“Kami sudah mensosialisasikan kebijakan ini sejak Agustus 2024 silam, dan pendaftaran pengguna barcode mulai dibuka pada September 2024. Karena barcode ini berfungsi sebagai alat pencatatan digital untuk memantau distribusi BBM subsidi agar lebih tepat sasaran,” katanya.
Lanjutnya, bahwa sebagai operator distribusi BBM bersubsidi, Pertamina memiliki tanggung jawab untuk memastikan penyaluran berjalan sesuai peruntukan. Maka dari itu, untuk pelaksanaannya, Pertamina berkoordinasi dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), yang berperan sebagai regulator pengawasan distribusi BBM subsidi.
"Untuk pelaksanaannya terpantau kondusif kok, jadi untuk mengatasi kendala di lapangan, Pertamina telah menempatkan petugas disetiap SPBU, untuk mengakses program Subsidi Tepat Pertalite, dengan tujuan agar sistem barcode dapat meningkatkan transparansi dan akurasi distribusi BBM subsidi di Batam, sekaligus mencegah potensi penyalahgunaannya, " tutupnya. (*)
Editor : Andi P