Penyandang Disabilitas di Asahan, Ikuti Pelatihan Reflexology dan relaksasi

Kegiatan Pelatihan Khusus Terapi Reflexology Dan Relaksasi (foto by ist/infokepri)

ASAHAN, Infokepri.com  - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan mengadakan pelatihan khusus bagi penyandang disabilitas dalam bidang terapi reflexology dan relaksasi.

Tujuan kegiatan, untuk memberdayakan peserta dengan keterampilan praktis dan profesional sebagai terapis, sekaligus membuka peluang kerja yang lebih inklusif bagi penyandang disabilitas di wilayah tersebut.

Dalam pelatihan, peserta dibimbing oleh tenaga pengajar profesional untuk memahami teknis-teknis refleksi, titik-titik akupresur, dan cara menghadirkan pengalaman relaksasi yang optimal bagi klien.

Dengan materi pelatihan akan diberikan lebih dulu kepada peserta sebelum memulai praktik. Terbukti bahwa pelatihan refleksi dan relaksasi ini memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan fisik dan mental.  Dan kegiatan pelatihan berlangsung sejak tanggal  21 hingga 25 Oktober 2024, di Aula Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Asahan, Dra.Meilina Siregar, M.Si menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan kesempatan yang setara bagi semua kalangan.

"Kami ingin memastikan bahwa semua warga Kabupaten Asahan, termasuk penyandang disabilitas memiliki kesempatan untuk meningkatkan keterampilan yang berdaya guna dan ekonomis," katanya.

Melalui pelatihan ini, lanjutnya diharapkan para peserta tidak hanya mampu membuka usaha mandiri atau bekerja di industri kesehatan, melainkan juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan rasa kemandiriannya.

"Harapannya, pelatihan ini dapat memperkuat nilai inklusi di tengah masyarakat, menginspirasi lebih banyak pihak untuk membuka peluang bagi difabel, serta mendorong perubahan positif dalam lingkungan kerja yang lebih beragam dan menghargai perbedaan," terangnya.

"Kabupaten Asahan berharap menjadi pelopor dalam memberikan kesempatan nyata dan adil bagi seluruh warganya, sehingga tercipta masyarakat yang inklusif dan harmonis bagi semua," tutupnya. (Ti)

Editor : Andi P