Atasi Masalah Stunting, Pemko Tanjung Pinang Gelar Program Pro Amazing
Senin, 21 Oktober 2024
Pj Wako Tanjung Pinang Menyerahkan Bantuan Kepada Keluarga Stunting (foto by ist/infokepri) |
TANJUNG PINANG, Infokepri.com - Berdasarkan data stunting di Kota Tanjung Pinang pada bulan September 2024, sebanyak 290 anak teridentifikasi mengalami stunting yang tersebar di empat kecamatan.
Salah satunya di Kecamatan Bukit Bestari, jumlah anak yang mengalami stunting sebanyak 77 anak. Rinciannya, Kelurahan Tanjung Unggat 41 anak, Kelurahan Sei Jang 16 anak, Kelurahan Tanjung Pinang Timur 4 anak, Kelurahan Tanjung Ayun Sakti 9 anak, dan Kelurahan Dompak 7 anak.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj.) Walikota Tanjung Pinang, Andri Rizal saat meluncurkan Program Atasi Masalah Gizi dan Stunting (Pro Amazing) di Kecamatan Bukit Bestari. Senin, (21/10/2024)
Acara ini juga disejalankan dengan apel pagi bersama Camat dan para Lurah di wilayah Kecamatan Bukit Bestari.
Selanjutnya Pj Wali Kota Tanjung Pinang mengatakan bahwa stunting merupakan masalah serius yang membutuhkan penanganan segera dan kolaborasi dari berbagai pihak.
“Stunting adalah masalah serius yang harus segera kita atasi bersama,"katanya.
Untuk menyelesaikan masalah stunting, lanjutnya, berbagai upaya telah dilakukan. Salah satunya adalah pemberian makanan tambahan melalui Puskesmas yang bekerja sama dengan Ibu-ibu PKK dan Kader Posyandu.
Selain itu, pemerintah juga menggandeng BUMN untuk memberikan bantuan melalui program CSR kepada anak-anak yang mengalami stunting, yang sudah terlaksana sebelumnya.
Oleh karena itu, dibutuhkan kreativitas dan inovasi untuk mempercepat penurunan angka stunting.
“Alhamdulillah, Pemko Tanjung Pinang telah menciptakan program pro amazing, yang salah satu inovasinya yaitu sedekah berupa telur (sedulur), yang diluncurkan hari ini di Kecamatan Bukit Bestari," jelasnya.
Menurutnya, program ini, tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi anak-anak stunting, tetapi juga memiliki dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.
"Kegiatan ini meningkatkan kepedulian sosial, membangun semangat gotong royong, serta menjadi contoh nyata bahwa setiap individu dapat berkontribusi dalam mengatasi stunting, meskipun dengan cara yang sederhana," tutupnya. (*)
Editor : Andi P