Buka Lokakarya Inisiasi Forum Mitra Pembangunan Daerah Konservasi Laut Provinsi Kepri, Gubernur Ansar Sampaikan Ini
Kamis, 22 Agustus 2024
Gubernur Ansar serahkan piagam penghargaan kepada perusahaan yang melestarikan kawasan konservasi di Aula Wan Seri Beni Dompak, Kamis (22/8) (Ist/Realitamedia.com) |
TANJUNGPINANG, Infokepri.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemprov Kepri, USAID Kolektif, dan stakeholder lainnya menggelar Lokakarya Inisiasi Forum Mitra Pembangunan/Komite Daerah Konservasi Laut Provinsi Kepri.
Kegiatan lokarya tersebut dibuka oleh Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad, pada Kamis (22/8) di Aula Wan Seri Beni Dompak.
Kegiatan itu dihadiri oleh Direktur Konservasi Ekosistem dan Biota Perairan KKP RI Muh. Firdaus Agung yang hadir secara virtual, Ketua Komisi II DPRD Kepri Wahyu Wahyudin, Tim Percepatan Pembangunan, Para Kepala OPD, serta Ketua dan Anggota HNSI Kepri dan Kabupaten Kota.
Tujuan kegiatan ini bertujuan untuk membentuk forum yang memberikan dukungan kolaboratif dari berbagai mitra dalam konservasi dan pengelolaan potensi kelautan dan perikanan yang besar di Kepulauan Riau.
Dalam sambutannya, Gubernur Ansar mengatakan Kepulauan Riau dapat menjadi masa depan Indonesia jika eksistensi dalam mengelola potensi kelautannya dapat dikelola dengan baik. Hal ini dikarenakan Provinsi Kepulauan Riau telah diakui sebagai Permata Biru Ekonomi di Gerbang Utara Indonesia.
Gubernur Ansar mengatakan Kepri akan menjadi lumbung besar negara untuk menghasilkan devisa demi memakmurkan masyarakat.
“ Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan komitmen semua pihak terutama pemangku kepentingan. Karena konservasi kawasan wilayah laut harus diperoleh secara berkelanjutan,” katanya.
Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah menetapkan kawasan kawasan konservasi laut. Sejauh ini sudah ada 6 kawasan konservasi yang telah ditetapkan di mana 2 diantaranya sudah mendapatkan surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan.
"Yang pertama ada di Kepulauan Anambas seluas 1,2 juta hektar yang pengelolanya langsung oleh pemerintah pusat titik satu lagi ada di kabupaten Bintan seluas 138.000 hektar. 4 wilayah konservasi lainnya sudah diusulkan kepada kementerian kelautan dan perikanan sehingga saat ini kawasan konservasi di Kepri menyumbang 10% dari total kawasan konservasi di Indonesia" jelasnya.
Terakhir Gubernur Anshar berharap forum ini dapat menjadi wadah bagi pemerintah dan seluruh stakeholder pemberdayaan kawasan konservasi untuk memberikan dukungan cara berkelanjutan.
"Jadikan forum ini wadah efektif untuk berkolaborasi bagaimana laut dapat menjadi andalan kita untuk mensejahterakan masyarakat" pesannya
Sementara itu Chief of Party USAID Kolektif Wawan Ridwan mengatakan program USAID kolektif merupakan kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dengan pemerintah program Republik Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan perikanan dalam hal peningkatan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi di Indonesia.
Ia menyebutkan saat ini terdapat 13 lokasi kerjasama tersebut di 5 provinsi di Indonesia dalam hal ini Kepri memiliki porsi yang cukup besar yakni sekitar 2 juta hektar yang dimandatkan USAID.
"Untuk itu apresiasi sebesar-besarnya kepada Gubernur Kepri atas terbitnya dua peraturan Gubernur mengenai UPTD. Keduanya menjadi landasan penting dalam membangun kawasan konservasi yang efektif karena hanya dengan manajemen yang baik kawasan konservasi akan memberikan manfaat tidak hanya bagi kelestarian alam namun juga ekonomi sosial masyarakat" ucapnya.
Memang pada kesempatan itu diserahkan juga dua Pergub pembentukan UPTD yang telah diterbitkan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan dan Dinas Sosial Provinsi Kepri.
Selain itu diserahkan pula berbagai penghargaan oleh Pemprov Kepri kepada berbagai stakeholder yang telah bersama-sama membantu melestarikan kawasan konservasi. Di kesempatan yang sama juga diserahkan bantuan perlengkapan pengawas bagi kelompok masyarakat pengawas dan klaim BPJS ketenagakerjaan bagi ahli waris nelayan. (Par)
Editor : P Sipayung