WBP Lapas Batam Ikuti Pelatihan Bengkel Sepeda Motor
Jumat, 12 Juli 2024
Kalapas Batam, Sekretaris Disnaker Batam Dan Direktur LPK Sumber Ilmu Batam (tengah) Bersama WBP Dalam Pembukaan Pelatihan Bengkel Sepeda Motor (foto by ist/infokepri) |
BATAM, Infokepri.com - Sebanyak 25 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Batam mengikuti pelatihan bengkel sepeda motor yang dilatih oleh LPK Sumber Ilmu dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam.
Pelatihan ini dibuka oleh Sekretaris Disnaker Kota Batam, Nurul Iswahyuni didampingi Kalapas Kelas IIA Batam, Heri Kusrita, Kamis (11/7).
Sekretaris Disnaker Kota Batam berharap warga binaan Lapas yang merupakan Masyarakat Kota Batam dapat menjadi lebih produktif ketika bebas nanti.
"Disnaker Kota Batam saat ini membuka dua kategori pelatihan yaitu kepada pencari kerja dan peningkatan kompetensi," katanya.
Dengan pelatihan ini, Disnaker Kota Batam berharap dapat memberikan kontribusi untuk Kota Batam tentu saja kontribusi yang positif bagi masyarakat Kota Batam. Salah satu upaya menurunkan angka pengangguran.
Kalapas Kelas IIA Batam, Heri Kusrita mengatakan selain pelatihan bengkel kendaraan roda dua, pihaknya juga akan menggelar pelatihan lainnya dengan harapan kerja sama dengan LPK Sumber Ilmu dan Disnaker Kota Batam dapat terus berlanjut.
Kegiatan pelatihan ini akan digelar selama 10 hari lamanya. WBP akan dilatih teori terlebih dahulu kemudian dilanjutkan prakteknya.
"Ada 25 orang warga binaan yang ikut. Dan pelatihannya akan berlangsung 10 hari lamanya, mereka dilatih dengan teori dulu, kemudian dilanjutkan prakteknya," katanya.
"Jangan sampai praktek yang diajarkan tidak dipraktekkan ketika bebas. Pelatihan ini sangat bermanfaat minimal untuk kita sendiri. Nanti ketika berada di luar bisa diterapkan harus dimanfaatkan sebaik mungkin," tutupnya.
Di tempat yang sama, Direktur LPK Sumber Ilmu Batam, Khairul Azhar mengatakan bahwa pelatihan ini bersumber langsung dari Disnaker dan outputnya adalah menghasilkan sertifikat yang bersifat nasional.
"Diharapkan pada waktu sertifikasi agar semua lolos dan mendapatkan sertifikat nasional, sehingga ketika bebas warga binaan bisa membuka bengkel sendiri atau melamar di bengkel yang ada karena sertifikatnya nasional yang diterbitkan oleh BNSP," pungkasnya. (De)
Editor : Andi P