Gunung Ranai Natuna Berpotensi Longsor, PVMBG Akan Lakukan Penelitian Menentukan Titik Rawan Bencana
Jumat, 19 Juli 2024
BPBD Natuna saat melaksanakan rapat bersama Dinas PU, Perkim dan Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, Badan Geologi. (Fhoto : Ist / Bernard.S). |
By Bernard.S
NATUNA, Infokepri.com - Gunung Ranai Natuna berpotensi longsor. Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna, Raja Darmika, Jum'at (19/07/2024) usai rapat bersama dinas PU, Perkim dan Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, Badan Geologi.
Menurut Raja Darmika, hal ini merupakan perintah dari Bupati Natuna Wan Siswandi untuk dilakukan pemetaan Zona kerentanan gerakan tanah dan mitigasi atau mendeteksi secara dini bencana longsor.
"Pak Bupati tidak ingin kejadian longsor seperti di Serasan terulang lagi. Dan pemetaan zona rawan longsor ini sangat penting untuk dilakukan," kata Raja.
Terkait potensi longsor Gunung Ranai, kata Raja, terindikasi dengan adanya 3 titik lokasi terjadi longsor kecil di Gunung Ranai. Untuk itu pihak pemerintah daerah Natuna melalui BPBD dan dinas terkait lainya melakukan rapat koordinasi awal bersama PVMBG untuk pemetaan zona kerentanan gerakan tanah Kabupaten Natuna di Bunguranran besar atau area Gunung Ranai dan Pulau Serasan.
"Usai rapat, rencananya relawan dari PVMBG ini akan melakukan penelitian di Pulau Bunguran (Gunung Ranai) dan Pulau Serasan selama 10 hari dan hasilnya akan menjadi kajian mereka untuk mendapatkan peta titik rawan bencana yang akurat," ungkap Raja Darmika.
Setelah mendapatkan peta nanti, lanjutnya, akan dijadikan acuan bagi Pemda Natuna untuk menentukan langkah-langkah mitigasi bencana, dengan melibatkan semua unsur yang terkait agar bencana seperti longsor di Serasan tidak terjadi lagi.
"Pesan pak bupati, selain usaha, beliau meminta kita seluruh masyarakat untuk selalu berdoa dan senantiasa menjaga keramahan lingkungan agar kita terhindar dari segala macam bencana," tutupnya. (Nard).
Editor : P Sipayung