Hadiri Giat Penyuluhan, Sekdako Batam: Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Masih Tinggi - Info Kepri -->
Trending News
Loading...

Hadiri Giat Penyuluhan, Sekdako Batam: Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Masih Tinggi

Hadiri Giat Penyuluhan, Sekdako Batam: Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Masih Tinggi
Suasana Sekdako Batam Pada Kegiatan Penyuluhan Tentang Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak (foto by ist/infokepri) 

BATAM, Infokepri.com - Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Batam, Jefridin, M.Pd. membuka kegiatan penyuluhan tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak, di Kantor Wali Kota Batam.

Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya kekerasan dan upaya pencegahannya.

Kekerasan terhadap perempuan dan anak, di Kota Batam masih tinggi. Berdasarkan data yang dilaporkan oleh UPTD PPA Kota Batam, hingga bulan Juni 2024 ini tercatat 91 kasus yang melibatkan kekerasan fisik, pola asuh yang salah, dan eksploitasi.

Tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak seringkali disebabkan oleh diskriminasi yang mereka alami baik di lingkungan domestik maupun publik. Kekerasan tidak hanya berupa fisik, tetapi juga mencakup kekerasan psikologis dan seksual, seperti membentak, mengintimidasi, dan pelecehan seksual. 

Untuk itu, Sekdako Batam menekankan pentingnya kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam mencegah kekerasan ini.

“Kekerasan dalam rumah tangga sering terjadi karena adanya keinginan laki-laki untuk diakui sebagai superior dan kepala keluarga,” terangnya.

Lanjutnya, Pemerintah Kota Batam telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan korban kekerasan melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).

"Upaya ini meliputi sosialisasi, seminar, dan penyuluhan, serta koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti kepolisian, LSM, dan organisasi peduli perempuan dan anak," tutupnya.

Berikutnya, Kepala DP3AP2KB Kota Batam, Novi Harmasdyatuti menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi masalah kekerasan ini.

“Kami berharap melalui kegiatan penyuluhan ini, masyarakat dapat memahami bentuk-bentuk kekerasan dan mengambil peran aktif dalam pencegahan, rehabilitasi, dan pendampingan korban,” tutupnya. (*)


Editor : Andi P

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel