Prajurit Lanud RSA Natuna Lakukan Perawatan Tanaman Mangrove di Kawasan Konservasi Mangrove
Personil Lanud RSA Natuna, saat melakukan perawatan tanaman mangrove. (Fhoto : Ist / Infokepri.com). |
By Bernard.S
NATUNA, Infokepri.com - Pada awal tahun 2024 musim angin utara membawa dampak yang cukup signifikan di Pesisir Pantai Natuna. Angin kencang dan gelombang tinggi menyebabkan tumbangnya tanaman mangrove, dan sampah yang tersangkut di pohon mangrove memperlambat pertumbuhannya.
Hal tersebut tentu saja menjadi perhatian serius bagi Lanud Raden Sadjad (RSA) Natuna yang memiliki komitmen kuat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Sebagai wujud nyata demi kepedulian terhadap lingkungan di wilayah Natuna, Prajurit Lanud RSA secara konsisten melakukan kegiatan perawatan tanaman mangrove yang berada di kawasan konservasi Mangrove yang terletak di Jalan Marsda TNI Adi Sucipto, Lanud RSA, Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (20/02/2024).
Komandan Lanud RSA Natuna, Kolonel Pnb Dedy Iskandar, S.Sos., M.M.S., M.Han., menginstrusikan seluruh prajuritnya untuk terlibat aktif dalam upaya menjaga dan merawat 1000 pohon mangrove yang telah ditanam beberapa bulan sebelumnya.
"Perawatan ini penting untuk memastikan keberlangsungan hidup tanaman mangrove dan mencapai tujuan program penghijauan dan pencegahan abrasi pantai di wilayah Natuna," ujarnya.
Adapun perawatan tanaman mangrove yang dilakukan oleh Prajurit Lanud RSA meliputi pembersihan sampah yang tersangkut di pohon mangrove, pemangkasan batang dan ranting yang mati, pengendalian hama dan penyakit serta memonitor pertumbuhan tanaman mangrove secara berkala.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tanaman mangrove, sehingga mampu berperan efektif dalam mencegah abrasi pantai dan menjaga kelestarian lingkungan di Pesisir Natuna.
Ke depan TNI Angkatan Udara akan berkolaborasi dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dalam upaya pelestarian mangrove di Lanud RSA Natuna.
Kolaborasi ini diharapkan pula dapat memperkuat upaya pelestarian dan meningkatkan efektivitas program rehabilitasi mangrove di wilayah Natuna. (Nard).
Editor : P Sipayung