Boikot Produk Israel dan Sekutunya Jadi Kampanye Demo Kemerdekaan Palestina di Makassar
Minggu, 12 November 2023
Diks Pasande, Pendeta Kristiani aktif menyuarakan Kemerdekaan Palestina (dok Bagian Komunikasi Poros Al Quds Sulawesi Selatan) |
MAKASSAR, Infokepri.com - Sampai minggu lalu, menurut kementrian kesehatan Gaza, lebih dari 10.569 orang telah meninggal dunia 4324 diantaranya adalah anak-anak, 26,475 orang terluka dan 2550 orang yang dinyatakan hilang karena serangan biadab Israel terhadap salah satu bagian negara Palestina yaitu Gaza yang dijajahnya dan ingin merdeka.
Save the Children memperkirakan 1000 anak-anak telah hilang dan meninggal dibawah reruntuhan gedung-gedung yang dihantam bom oleh Israel. Di lain pihak, sekutu Israel, Amerika dan Eropa, dan juga negara negara Arab tetangganya tidak melakukan tindakan apapun terhadap kejahatan luar biasa ini, bahkan negara negara Arab menolak pengungsi dari Palestina
Melihat kekejaman Israel ini, maka salah satu elemen masyarakat yaitu Poros AL Quds Indonesia Sulawesi Selatan melakukan demo di depan Menara Mandala Makassar. Demo diikuti oleh lebih 200 orang peserta yang terdiri dari mahasiswa yang tergabung dalam HMI, Yayasan-yayasan Islam, dan berbagai elemen masyarakat lainnya, (10/11).
Salah satu tuntutan dan himbauan utama mereka boikot produk-produk Israel dan Sekutunya. “Kalau kita membeli produk mereka, langsung maupun tidak langsung kita membantu mereka membunuh anak-anak Palestina,” ujar Khusnul Yaqin, Dosen Unhas yang menjadi salah satu orator demo yang disampaikan oleh Mustajib Bagian Komunikasi Poros Al Quds Sulawesi Selatan melalui WhatsAppnya, Minggu (12/11/2023).
Bahkan Diks Pasande, Pendeta Kristiani dari Toraja, mewanti wanti agar setelah pulang, jangan ada yang langsung singgah makan di gerai-gerai makanan siap saji yang banyak digerakkan oleh perusahaan amerika dan sekutunya.
“Kita harus konsisten, kita benar benar sebisa mungkin menghindari makanan dan minuman produk perusahaan yang membantu Israel!” serunya tegas dalam orasinya.
Mereka juga menuntut pembubaran negara Israel yang berdiri di atas tanah Palestina. “Tidak ada perundingan dengan Israel. Melakukan perundingan dengan penjajah berarti mengakui eksistensi negara tersebut,” ujar Juliadi, salah satu peserta demo dengan tegas.
Mereka juga mengecam keras politik apartheid, genosida, holocaust dan terorisme yang terus dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
Perang, tuntut mereka, juga harus segera dihentikan dan dilakukan penyelidikan internasional atas kejahatan kemanusiaan dan perang oleh Israel untuk diajukan ke Mahkamah Internasional.
Tuntutan keempat mereka adalah Israel menghentikan pembangunan pemukiman penduduk Israel yang terus menerus dilakukan di atas tanah-tanah negeri Palestina dan menentang keras berdirinya perusahaan perusahaan Internasional dan Israel di atas tanah wilayah Palestina yang dijajah.
Kelima, Menghimbau Masyarakat melakukan salat Gaib untuk Korban Meninggal di Palestina, melakukan doa dan menyalurkan donasi lewat pihak – pihak yang benar -benar terpercaya, dan aktif baik di Medsos maupaun dunia nyata untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina.
Keenam. Mengajak Masyarakat memboikot dan tidak membeli produk-produk Israel dan negara pendukungnya. dan membeli produk-produk alternatif lain yang banyak terdapat di market.
Ketujuh, mendukung sikap tegas dan konsisten Indonesia yang terus menolak penjajahan Israel dan mendukung Palestina merdeka. Menuntut pemerintah untuk total tidak melakukan impor barang-barang dari Israel dan segera mengirimkan bantuan kemanusiaan dan lain lain yang dibutuhkan ke Gaza.
Acara demo berlangsung mulai jam 15.00 sampai 18.00. Mereka berjanji untuk demo terus menerus di hari-hari berikutnya selama serangan Israel ke Gaza masih terus menerus dilakukan. (Pay/R)
Sumber : Bagian Komunikasi Poros Al Quds Sulawesi Selatan, Mustajib