Libatkan 177 Personel, Polres Karimun Gelar Simulasi Sispamkota
Selasa, 17 Oktober 2023
Suasana Aksi Anarkis Massa Pemilu 2024 Pada Simulasi Sispamkota (Foto by |
KARIMUN, Infokepri.com - Jelang Pemilu 2024, Polres Karimun menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota), di depan panggung Coastal Area Kab. karimun. Selasa, (17/10/2023)
Terkait kegiatan, Kapolres Karimun AKBP Ryky W. Muharam, SH, SIK, menyampaikan bahwa pelaksanaan Simulasi Sispamkota ini dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan satuan pengamanan menghadapi kegiatan Pemilu 2024.
Skenario pada saat pelaksanaan Sispamkota yang mana seolah-olah dalam situasi yang awalnya kegiatan masyarakat aman dan kondusif hingga terjadi situasi konflik yang mengarah ke anarkis atau tidak kondusif.
"Tahapan demi tahapan sudah kami latihkan, terutama skenario dalam pengamanan kantor KPU dan kantor Bawaslu. Hal itu untuk menghadapi operasi Mantap Brata Pemilu 2024 di Karimun. Semoga situasi pengamanan pemilu terkhususnya di wilayah Kab. Karimun semuanya berjalan dengan aman dan kondusif," tutupnya.
Pada kegiatan, melibatkan 177 personel Polres Karimun, Pleton Brimob Polda Kepri dan personel TNI Kab. karimun, dan disaksikan oleh kapolres karimun AKBP Ryky W. Muharam, S.H., S.I.K, Bupati Karimun Dr. Aunur Rafiq, Dandim 0317, Danlanal Tbk, Ketua KPUD, Ketua Bawaslu dan tamu undangan.
Simulasi Sispamkota, merupakan bagian dari antisipasi Kamtibmas dalam tahapan Pemilu 2024. Dengan dilakukan simulasi pada situasi rusuh dan massa menuntut adanya perhitungan ulang karena diduga ada kecurangan dan menolak hasil keputusan KPU dalam Pemilu sehingga massa melakukan aksi protes yang berujung bentrok dengan petugas Kepolisian.
Adapun skenario Sispamkota ini adalah datang segerombolan masyarakat yang akan melaksanakan aksi unjuk rasa dan penolakan ke kantor KPU Karimun yang merasa telah terjadi kecurangan yang dilakukan oleh anggota TPS dan PPK, dalam proses penghitungan suara berlangsung.
Pengamanan pun di tingkatkan dengan menggelar pasukan pleton Dalmas awal dan juga pleton negosiator, massa semakin tidak terkendali dan digantikan dengan Dalmas lanjut situasi massa semakin tidak kondusif dengan melakukan pembakaran dan melemparkan batu kemudian menggunakan AWC Polri untuk membubarkan massa.
Situasi semakin anarkis dan massa tidak terkendali lalu menurunkan Tim Daimas dan menebakkan gas air mata untuk membubarkan massa, konsentrasi massa pun terpecah sehingga massa membubarkan diri, serta provokator yang sudah di identifikasi oleh Sat Intel Polres Karimun. Dan aksi massa dapat dibubarkan, situasipun kembali kondusif. (Mes)
Editor : Andi P