Lewat Program Pendampingan, Pemkab Natuna Tekan Angka Stunting
Bupati Natuna Wan Siswandi, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya. (Fhoto : Bernard S /Infokepri.com) |
By Bernard. S
NATUNA, Infokepri.com - Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. Sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.
Hal tersebut disampaikan Bupati Natuna Wan Siswandi, ketika dikonfirmasi Media Infokepri.com di ruang kerjanya pada Rabu (25/10/2023).
Dikatakan Wan Siswandi, stunting adalah kondisi ketika balita memiliki tinggi badan dibawah rata-rata, hal ini diakibatkan asupan gizi yang diberikan dalam waktu yang panjang tidak sesuai dengan kebutuhan.
"Bukan saja hanya mempengaruhi tinggi badan dibawah rata-rata, namun berpotensi memperlambat perkembangan otak, keterbelakangan mental dengan dampak jangka panjang, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas," ujar Wan Siswandi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah (Bernard.S / Infokepri.com) |
"Masalah stunting merupakan permasalahan gizi yang dihadapi dunia khususnya negara-negara miskin dan berkembang. Stunting merupakan kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai dengan usia 24 bulan," imbuhnya.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah, melalui sambungan teleponnya menuturkan, bahwa stunting tidak hanya terjadi pada keluarga yang kurang mampu. Banyak keluarga yang berada dan berkecukupan tetapi anaknya mengalami stunting, ini menggambarkan stunting bukan hanya masalah ekonomi tetapi terkait pola asuh dan pola makan yang salah.
Kantor Bupati Natuna (Bernard.S / Infokepri.com |
"Terkait penanganan stunting di Kabupaten Natuna, dinas kesehatan telah membuat program berupa pendampingan dengan sasaran ibu hamil, ibu nifas, anak balita dan remaja melalui pemberian edukasi dan layanan kesehatan terkait pencegahan stunting," kata Hikmat Aliansyah.
"Lewat program pendampingan ini, dinas kesehatan akan memberikan layanan kesehatan, edukasi, deteksi dini resiko stunting, pelayanan rujukan dan pemberdayaan masyarakat," pungkasnya. (Nard).