Pemekaran Natuna-Anambas, Jaga kedaulatan serta Penghasil DBH Minyak dan Gas Terbesar

Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad (Foto : Ist/Infokepri.com)

Advetorial, Infokepri.com - Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad menyampaikan bahwa pembentukan provinsi Natuna Anambas semakin mendesak dengan pertimbangan kedaulatan dan pertahanan.

"Kalau bicara alasan pertahanan dan keamanan itu memang mendesak, Kepri dulu yang membuat kita kuat untuk pemekaran juga alasannya sama soal rentang kendali dan kedaulatan," katanya.

Hal tersebut disampaikannya dalam pertemuan bersama Badan Perjuangan Pembentukan Provinsi Khusus Kepulauan Natuna Anambas (BP3K2NA), di Gedung Daerah, Tanjung Pinang, (5/9).

Sambungnya, hasil kajian tim akademis Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), menemukan jika dinamika global dan kerawanan konflik di Laut Cina Selatan, sangat membutuhkan adanya pemerintahan setingkat provinsi yang berlokasi langsung di Natuna. 

Tim akademis UMRAH juga menemukan hasil kajian potensi APBD yang besar, apabila provinsi khusus kepulauan Natuna-Anambas bisa terbentuk.

Hal tersebut mempertimbangkan Dana Bagi Hasil (DBH) minyak dan gas, untuk Natuna dan Anambas yang bisa menyumbang porsi yang besar, untuk APBD provinsi khusus kepulauan Natuna-Anambas.

"Dari semua pertimbangan yang ada, yang paling penting itu adalah aspirasi masyarakat, kita ingin bawa itu ke pusat jadi perhatian pusat ke Natuna dan Anambas juga semakin besar," terang Gubernur Kepri.

 

Ia berharap upaya pemekaran menjadi provinsi baru ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi masyarakat di wilayah tersebut serta memperkuat kedaulatan dan pertahanan negara di perbatasan utara Indonesia.

Editor : Andi Pratama