Seorang Pria Penyetrum Ikan Tewas di Sungai Lembat Pelalawan
Rabu, Agustus 02, 2023
Polisi saat akan mengevakuasi jenajah pria yang diduga tewas saat akan menyetrum ikan di Sungai Lembat, (Supryadi/Infokepri.com) |
By Supryadi
PELALAWAN, Infokepri.com - Seorang pria bernama Enggal Sugiharto (34) warga Desa Air Hitam, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan ditemukan tewas saat menyetrum ikan di Sungai Lembat, Senin (31/7) kemarin.
Kapolres Pelalawan, AKBP Suwito, melalui Kasi Humas, AKP Edi Haryanto, Selasa (1/8) mengatakan tewasnya Enggal Sugiharto diduga kestrum listrik saat menyentrum ikan di Sungai Lembat dekat kebun sawit milik warga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan.
"Korban ditemukan kondisi tergeletak di pinggir sungai. Dengan kondisi alat setrum ikan masih menyala. Jadi diduga tewas kesetrum listrik yang digunakannya untuk mencari ikan," ujar Edi
Ia menjelaskan korban pertama sekali ditemukan oleh Mustar bersama istrinya saat akan memanen buah sawitnya di Desa Bagan Limau, Kecamatan Ukui.
Namun tiba-tiba mata istrinya tertuju pada benda di pinggir sungai dekat kebunnya tersebut. Karena curiga, pasangan suami istri itu mencoba mendekatinya.
Ketika dihampiri ternyata benda tersebut sesosok tubuh manusia yang terkapar di pinggir sungai dan masih menyandang accu atau baterai sebagai alat setrum ikan serta jaring yang berisikan ikan.
Melihat hal tersebut pasutri itu segera memberitahukan kepada dua orang tukang panen sawit, dan membantu mematikan alat setrum yang masih menyala. Ketika diperiksa korban sudah tidak bernyawa lagi.
Kemudian mereka menghubungi masyarakat setempat dan melapornya ke Polisi. Setelah mendapat laporan dari masyarakat, personil Polsek Ukui segera turun ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi mayat korban.
Pihak keluarga menjemput mayat korban untuk dibawa ke rumah duka dan malamnya langsung dikebumikan. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima dengan ikhlas kematian korban.
"Hasil visum tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Selain itu pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi," tandasnya.(jait)
Editor : P Sipayung