Mengikuti Fornas VII Jabar, Kormi Gelar Audiensi Bersama DPRD Batam

Suasana Pertemuan, Ketua DPRD Batam (Kemeja Batik) dan Ketua Kormi Batam (Topi Merah)

BATAM, Infokepri.com - Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Kota Batam bersama DPRD Kota Batam, gelar audiensi. Dalam pertemuan selain bersilaturahmi, membahas keberangkatan mengikuti Festival Olahraga Nasional (Fornas) VII di Bandung - Jawa Barat.

Terkait hal itu, Ketua Kormi Batam, Mustaufiq menyampaikan bahwa Kormi yang mana suatu kegiatan bersifat budaya, tradisional, dan juga dapat mengukir prestasi.

"Kormi bisa mengarah ke pendidikan, parawisata, dan juga bisa menghibur, serta melestarikan budaya. Salah satunya, dalam kegiatan HUT Batam, sembilan Inorga turun memeriahkan kegiatan tersebut," terangnya, di ruang Ketua DPRD Batam, Batam Centre - Batam, (7/6).

Lanjutnya, untuk prestasinya, Kalau di KONI wadah pertandingannya bernama PON terdapat 47 Cabor, sementara Kormi namanya Fornas terdapat  85 Cabor atau Induk Organisasi Olahraga (Inorga).

"Sebelumnya, Fornas di Palembang, kami membawa pulang medali, total 7 emas, 11 perak, 21 perunggu. Dan peringkat umumnya dari 34 provinsi, Kepri urutan ke 17. Perolehan mendali terbanyak dari Inorga bela diri dan 14 Inorga lainnya di kota Batam," terangnya.

Berikutnya, pada kegiatan Fornas XI Bandung, untuk jadwal keberangkatan, mulai dari tanggal 2 sampai 8 Juli nanti. Target, pulang dapat kembali membawa medali.

"Adanya keterbatasan anggaran dari Pemprov Kepri. Kita mau berangkat, meminta tali asih, atau bantuan mandiri," tutupnya yang juga sebagai Ketua INATKF Kepri (Inorga bela diri Kormi).

Sebelumnya, pada pertemuan, Ketua DPRD Batam, Nuryanto SH, MH memyampaikan bahwa Pemerintah tidak berperan ini berat, apalagi menggunakan dana pribadi atau secara mandiri berangkat ke Fornas di Bandung, bisa jadi timbul permasalahan di rumah tangga.

"Saat ini kita bisa bantu dan terima namanya dalam pengajuan proposal hibah. Dimana saya akan minta sumbangan sukarela kepada seluruh anggota dewan. Inikan dana pribadi, belum bisa anggaran dari Pemerintah Kota," terangnya, harus serius. Pejabat itu kalau tidak ada atau datang bersilaturahmi, makanya jadi tidak peduli.

Lanjutnya, Kota Batam ini kan arahnya industri, dan parawisata. Dari parawisatanya mengharapkan wisata lokal dan international. Jadi, untuk itu potensi harus digali, Pemko harusnya mengandeng Kormi yang mana merupakan kelompok masyarakat yang lagi giat menggali seni, budaya. Sehingga pantas di tampilkan dan menjadi daya tarik.

"Pemerintah punya kebijakan industri dan parawisata. Sehingga wisatawan datang ada sesuatu yang dilihat ntah olahraganya, seni budaya. Pemerintah harusnya bisa mensupport," jelasnya.

Terkait,  dana/anggaran, dibuat perencanaannya. Berapa anggarannya, dimasukkan dalam perencanaan tahunan, diajukan dalam bentuk proposal ke DPRD dan Pemko, serta perlu tembusan ke DPRD.

"Anggaran dari APBD Pemko harus ada tembusan ke DPRD. Kalau tidak dimasukkan kita hanya bisa membahas yang diberikan oleh pemerintah kota. Karena kami ini hanya pengawas, mengontrol. Anggaran RKPD, ajukan proposalnya di bulan Januari, tembusannya ke DPRD, agar bisa diteruskan ke Banggar. Dan kita bisa mengecek," ungkapnya.

Lanjutnya lagi, Kormi ini kan beda dengan Koni dan harus proaktif. Sesuatu yang pertama, awalnya itu berat, rintangan dan tantangannya jauh lebih berat. Tapi sekali sudah masuk, kedepan/pengganti tinggal meneruskan.

"Pemerintah dapat hendaknya membantu, memfasilitasi dan memberikan informasi yang benar. Ini untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat," terangnya.

"Pengurus Kormi seringlah berkunjung ke Dispora, Parawisata, hingga Dinas Pendidikan. Dan semoga sukses dan kembali lagi membawa mendali," tutupnya yang juga jabat pengurus bela diri Tarung Derajat.

Liputan/Editor : Andi Pratama