Tim Terpadu Tertibkan Kios dan Rumah Liar di Depan Gereja POUK Putri Hijau Sagulung
Eksavator meratakan lahan setelah kios dan rumah liar di depan Gereja POUK Putri Hijau Sagulung di tertibkan, Senin (13/2/2023) (Fhoto : Posman/Infokepri.com) |
By Posman
BATAM, Infokepri.com – Tim Terpadu akhirnya menertibkan rumah liar (Ruli) milik Ruslan dan kios liar yang berdiri di depan Gereja Persekutuan Oeikumene Umat Kristen (POUK) Putri Hijau di Jalan R Suprapto tepatnya disamping Mapolsek Sagulung, Kelurahan Sungai Langkai, Kecamatan Sagulung, Senin (13/2/2023)
Sebelum eksavator diturunkan, tim terpadu terlebih dahulu membantu mengevakuasi barang-barang milik Ruslan dan kios-kios liar tersebut. Keluarga Ruslan awalnya tidak terima bangunan rumah mereka yang berdiri di buffer zone digusur.
Hasoloan Siburian SH selaku Penasehat Hukum Gereja POUK Putri Hijau yang ikut menyaksikan penggusuran rumah tersebut kepada wartawan mengatakan anak Ruslan awalnya tidak terima rumahnya digusur dan sempat melempar eksavator dengan batu. Beruntung anggota Polresta Barelang langsung mengamankannya sehingga keributan tidak terjadi.
Hasoloan mengatakan sebelum melakukan penertiban, jauh hari sebelumnya pihaknya telah melakukan pendekatan kepada Ruslan dan telah mengedepankan mediasi namun pemilik kios tidak pernah menanggapinya.
Ia mengatakan seluruh jemaat Gereja Persekutuan Oeikumene Umat Kristen mengucapkan terimakasih kepada pemerintah karena telah menertibkan rumah dan kios-kios liar yang berdiri di depan gereja tersebut.
Ia menyebut dengan ditertibkannya kios dan rumah liar itu, jemaat gereja POUK Putri Hijau yang berjumlah lebih dari 100 kepala keluarga (KK) sudah bisa masuk dari depan tidak dari belakang lagi seperti sebelumnya lantaran pintu masuk tertutup oleh rumah dan kios liar.
Selain itu, penertiban kios dan rumah liar ini merupakan program pemerintah untuk pelebaran jalan row 30 dan menambah nilai esetetika di Kawasan Putri Hijau.
“ Berdasarkan laporan dari warga dan jemaat gereja POUK Putri Hijau jalan masuk di simpang itu sering macet. Setelah kios dan rumah liar tersebut ditertibkan semoga ke depannya tidak macet lagi,” katanya.
Hasoloan Siburian SH yang juga merupakan Ketua DPC Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Sagulung ini mengatakan setelah diratakan oleh eksavator jalan tersebut pihak gereja langsung melakukan semenisasi. Hal itu dilakukan untuk mencegah dibangunnya lagi kios atau rumah liar oleh masyarakat.
Ia mengakui bahwa lahan yang dialokasikan untuk gereja POUK Putri Hijau hanya 1 meter dari depan gereja selebihnya buffer zone.
Sesuai Peraturan Pemerintah, katanya, siapapun yang mendapatkan lahan tersebut dapat memanfaatkan buffer zone tersebut.
Hasoloan mengatakan atas nama pribadi dan jemaat gereja POUK Putri Hijau mengucapkan terima kasih kepada tim terpadu khususnya kepada Polsek Sagulung yang telah bersedia melakukan pengamanan saat penertiban kios dan rumah liar tersebut dilaksanakan sehingga dapat berjalan dengan aman dan kondusif. (Pay)
Editor : Ismanto