Gelar Rapat Terbatas Menangani Banjir, Ini Pesan Bupati Natuna
 |
| Bupati Natuna, Wan Siswandi, saat memimpin rapat terbatas dikediamannya, Rabu (14/12/2022) (Fhoto : Diskominfo Kabupaten Natuna). |
By Bernard Simatupang
NATUNA, Infokepri.com - Usai melihat langsung kondisi banjir di sejumlah wilayah Kota Ranai dan sekitarnya, Bupati Natuna Wan Siswandi bersama Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda langsung lakukan Rapat Terbatas (Ratas) untuk menangani warga terdampak banjir, Rabu (14/12) di kediaman Wan Siswandi di Jalan Pramuka.
Banjir besar yang menimpa sejumlah wilayah di Natuna dan cuaca mendung tebal masih terlihat merata di seluruh wilayah kabupaten tersebut membuat pemerintah khawatir terjadi banjir lebih besar lagi.
Rapat diikuti oleh BPBD Natuna, Dinas Sosial, BPKPAD, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Camat dan dan Lurah. Hadir juga dalam rapat dari pihak Polres Natuna yang juga mengusulkan dibukanya dapur umum.
Untuk hal tersebut, rapat terbatas memutuskan untuk menyediakan nasi serta lauk bagi warga yang terdampak banjir. Untuk sementara ini didapatkan informasi sekitar 1000 jiwa terdampak banjir di wilayah Bandarsyah dan Ranai Darat dan masih menunggu data dari kelurahan Ranai Kota yang di perkirakan 500 KK terdampak Banjir.
Selain memberikan makanan siap saji, pemerintah Natuna juga menyiapkan tempat pengungsian di Masjid Agung serta kantor - kantor milik pemda Natuna.
Bupati Natuna Wan Siswandi melalui Kepala Diskominfo Kabupaten Natuna Bukhary saat dikonfirmasi melalui WhatsAppnya pada Rabu (14/11/2022) menjelaskan bahwa pemerintahan Natuna juga akan menggandeng pihak TNI Polri serta Basarnas untuk siaga menghadapi kemungkinan yang terjadi saat hujan deras nantinya.
Dalam rapat itu pemerintah Natuna juga menyiapkan nomor tanggap darurat 08117090117, untuk akses masyarakat untuk mendapatkan informasi dan memberi informasi bagi warga terdampak banjir.
Untuk pemberian bantuan makan siap saji, pemerintah daerah Natuna akan terus salurkan selama warga masih terdampak banjir.
"Saya meminta warga yang berada di titik banjir untuk waspada bila perlu tinggal di tempat-tempat yang aman untuk sementara waktu, dan menetapkan Masjid Agung sebagai posko korban banjir," tutupnya. (Nard/R).
Editor : Ismanto
