Program Pelalawan Maju 2026, Disbunak Programkan Berbagai Bantuan untuk Petani Kelapa Sawit
Fhoto : Istimewa |
PELALAWAN, Infokepri.com - Sebagai daerah dengan segala potensi salah satunya disektor perkebunan, Kabupaten Pelalawan yang memiliki motto Tuah Negeri Seiya Sekata ini, terus menggeliat memposisikan diri sejajar dan bahkan terdepan diantara daerah otonom lainnya di negeri ini.
Hal ini sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Pelalawan 2021-2026 dibawah duet kepimpinan H Zukri dan H Nasarudin SH MH. Yakni "Pelalawan Maju 2026".
Visi dan misi tersebut merupakan implementasi untuk mewujudkan Kabupaten Pelalawan sebagai pusat industri dan pariwisata yang Makmur Ekonominya, Adil dalam berkehidupan dan pembangunannya, Jaya kinerja daerahnya dan Unggul Sumber Daya Manusianya pada tahun 2026.
Dimana dengan visi dan misi tersebut, maka Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Pelalawan terus berkomitmen untuk melakukan pengembangan dan peningkatan produktivitas hasil perkebunan kelapa sawit rakyat masyarakat kabupaten Pelalawan. Yakni melalui pembinaan pada masyarakat pekebun dengan memberikan berbagai bantuan bibit dan pupuk gratis, memperluas lahan perkebunan demi suksesnya peningkatan produktifitas perkebunan di daerah ini.
Sektor Perkebunan di Kabupaten Pelalawan untuk pengembangan usaha perkebunan kelapa sawit, memiliki luas lahan yang relatif cukup luas yakni 334.600 Ha. Sedangkan pengembangan usaha perkebunan di Negeri Amanah ini dilaksanakan melalui dua bentuk yakni usaha perkebunan rakyat dan usaha perkebunan besar swasta. Dan usaha pengembangan perkebunan rakyat, dilaksanakan melalui tiga pola
Kepala Disbunak Pelalawan, Akhtar MSi di Ruang Kerjanya, Selasa (11/10/2022) (Fhoto : Ist) |
pengambangan yakni pola swadaya (swadaya murni maupun swadaya bantuan), pola unit pelayanan dan pengembangan (UPP) dan pola PIR-BUN (perusahaan inti rakyat perkebunan) baik PIR-Trans serta PIR-Kemitraan berupa kebun plasma.
Pembangunan perkebunan ditujukan kepada kelestarian fungsi dan manfaatnya dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat yang diarahkan pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan, pemberdayaan, kapasitas dan akses masyarakat dalam proses pembangunan berkelanjutan dan berkebudayaan industri maju dan efisien melalui peningkatan kualitas, kuantitas produksi dan distribusi serta keanekaragaman, pemanfaatan IPTEK untuk mengembangkan agro industri dan agro bisnis.
Tanaman perkebunan Kepala Sawit merupakan aset yang terluas pada kegiatan usaha tani pekebun yang tingkat produktifitasnya diatas standar potensi produksi. Pasalnya, saat ini terdapat lebih kurang 334.600 hektar kelapa sawit lahan perkebunan di Kabupaten Pelalawan dengan produk akhir yang dihasilkan berupa minyak mentah sawit (Crude Palm Oil/CPO) lebih kurang 1,5 Juta Ton pertahun yang diolah melalui 24 Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
Penumbangan Pohon Kelapa Sawit untuk Dilakukan Peremajaan, Selasa (11/10/2022) (Fhoto : Supryadi) |
Untuk meningkatkan produktivitas hasil perkebunan kelapa sawit di kabupaten Pelalawan, Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui Dinas perkebunan dan Peternakan (Disbunak) kabupaten Pelalawan telah menetapkan program melalui pemberbedayaan kelompok tani (Poktan). Yakni memberikan bantuan bibit kelapa sawit unggul siap taman dengan sumber bibit yang jelas asal usulnya serta dilengkapi sertifikat. Bantuan tersebut merupakan upaya untuk membantu dan meningkatkan perkonomian masyarakat, khususnya para kelompok tani kelapa sawit.
"Ya, pada tahun 2022 ini, kita telah memprogramkan pemberian bantuan bibit kelapa sawit siap tanam sebagai upaya Pemkab untuk membantu dan meningkatkan perkonomian masyarakat, khususnya para kelompok tani kelapa sawit. Dan bantuan ini, didistribusikan melalui dua pola. Yakni bantuan bibit kelapa sawit secara gratis dan bantuan bibit kelapa sawit dengan memberikan subsidi dari harga normal," terang Bupati Pelalawan H Zukri melalui Kepala Disbunak Pelalawan, Akhtar MSi didampingi Kabid Pengembangan tanaman perkebunan, Tengku Indra kepada media ini, Selasa (11/10/2022) kemarin di Pangkalan Kerinci.
Pembibitan Kelapa Sawit Salah Satu Binaan Disbunak Pelalawan di Pangkalan Kerinci, Selasa (11/10/2022) (Fhoto : Supryadi) |
Diungkapkan mantan Kabid persampahan dan limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pelalawan ini bahwa, progrogram bantuan bibit kelapa sawit siap tanam yang akan didistribusikan tersebut, jenisnya PPKS 540 dan SP 1 (Dummpy) dengan usia 6 hingga 10 bulan. Sedangkan bantuan bibit dengan jumlah total sebanyak 25 ribu batang ini, merupakan hasil dari program pembibitan kecambah yang dilakukan pihaknya dilahan seluas 13 hektar yang berada di Kecamatan Pangkalan Kerinci. Dan bibit tersebut berasal dari kecambah yang dibeli Disbunak Pelalawan dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan. Bahkan, pada tahun 2022 ini, pihaknya juga telah melakukan pengadaan sebanyak 140 ribu kecambah yang akan segera ditanam dan dibibitkan dilahan seluas 38 hektar yang berada di kecamatan Langgam. Sehingga nantinya kecambah yang akan menjadi bibit kelapa sawit ini, akan di distribusikan kepada masyarakat di daerah pemekaran dari Kabupaten Kampar ini.
"Untuk itu, melalui program tahunan bantuan bibit kelapa sawit siap tanam ini, kita harapkan pengembangan komoditi andalan provinsi Riau khususnya di kabupaten Pelalawan ini, dapat terus meningkat dan berkembang. Dengan demikian, maka komitmen kita untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui program ini benar-benar dapat terwujudkan," bebernya.
Selain bantuan bibit kelapa sawit siap tanam, sambung Sekretaris Disbunak Pelalawan ini, pihaknya juga akan memberikan bantuan pupuk jenis NPK. Dimana nantinya setiap petani akan mendapat bantuan sebanyak 2 sak pupuk atau seberat 100 Kg. Kemudian, pihaknya juga memberikan bantuan pembukaan lahan baru kebun kelapa sawit masyarakat dengan menurunkan alat berat milik Disbunak Pelalawan. Dsn nantinya setiap orang, akan mendapat bantuan pembukaan lahan baru secara gratis seluas 1 hektar. Sedangkan upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB) guna antisipasi karhutla.
"Jadi, masalah karhutla ini menjadi menjadi perhatian serius bagi kami di Disbunak. Pasalnya, kasus karhutla ini cukup banyak yang melibatkan para petani kelapa sawit. Untuk itu, melalui sosialisasi dan pemberian bantuan alat berat ini, kita berharap masyarakat bisa merubah pola bercocok tanam yang tidak mengurai hasil usaha dengan membuka lahan tanpa bakar. Dengan demikian, upaya ini diharapkan dapat mencegah terjadi kasus karhutla di Kabupaten yang akan memasuki usia 23 tahun pada 12 Oktober mendatang," tandasnya (Advertorial)