Stok Sapi Potong dan untuk Kurban Semakin Menipis, Peternak Harapkan Pemerintah Memberikan Solusi
Ketua Persatuan Pedagang dan Peternak Sapi, Kambing Tanjungpinang - Bintan, Thamrin (Fhoto : Ist) |
TANJUNGPINANG, Infokepri.com – Sejak Pemerintah melalui Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Jambi melarang masuknya sapi dan kambing ke wilayah Kepri akibat maraknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi dan kambing, ketersedian sapi potong di Tanjungpinang semakin menepis.
Ketua Persatuan Pedagang dan Peternak Sapi, Kambing Tanjungpinang - Bintan, Thamrin saat ditemui sejumlah awak media di Tanjungpinang, Senin (6/6/2022) mengatakan para peternak dan pedagang sapi di Kota Tanjungpinang mengeluhkan larangan tersebut.
Mereka mengeluh lantaran stok sapi mereka sudah mulai menipis. Dengan kondisi seperti saat ini Thamrin dengan terpaksa hanya bisa menjual daging sapi potongnya untuk para pengusaha rumah makan yang sudah menjadi langganannya.
"Kami membuka lapak hanya untuk langganan seperti bakso, sop tulang dan rumah makan, sedangkan untuk umum kami tidak melayaninya, dan lapak kamipun buka sampai jam 6 pagi saja," kata dia.
Dari pantauannya, Thamrin mengatakan stok sapi di wilayah Tanjungpinang - Bintan secara keseluruhan saat ini hanya tersedia 660 ekor, dimana jumlah tersebut diperuntukkan khusus untuk Idul Adha.
"Itu sapi diperuntukkan untuk kurban, bukan untuk potong harian," jelasnya.
Dengan keadaan ini Thamrin dan seluruh peternak dan pedagang sapi di Tanjungpinang - Bintan hanya bisa berharap pemerintah dapat secepatnya membuka pintu keluar masuk ternak, khususnya sapi ke wilayah Kepri.
"Sampai hari ini belum ada info dari pemerintah," jelasnya.
Jika dibandingkannya dengan kebutuhan saat hari raya Idul Adha tahun 2021 lalu, ketersediaan hewan kurban baik itu sapi maupun kambing di tahun 2022 ini masih jauh dari kata cukup.
Ketersediaan sapi kurban di Tanjungpinang - Bintan saat ini, katanya hanya berkisar 660 ekor, sementara kebutuhan di tahun 2021 lalu berjumlah 2000 ekor.
Kemudian untuk ketersediaan kambing di Tanjungpinang - Bintan saat ini cukup memperihatinkan, lantaran stok di seluruh peternak dan pedagang hampir tidak ada, sementara kebutuhan di tahun 2021 mencapai 4000 ekor. (PN/Pras)