8 Fakta Baru Pencarian Eril Putra Ridwan Kamil
Emmeril Khan (Foto: Instagram @emmerilkahn) |
JAKARTA, Infokepri.com - Pencarian Emmeril Khan Mumtadz (Eril) yang hilang saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, masih terus dilakukan. Pihak keluarga dan KBRI Bern mengabarkan upaya pencarian terbaru.
Eril hilang ketika berenang di Sungai Aare pada Kamis (26/5) pagi waktu setempat. Eril hilang karena terseret arus sungai.
Proses pencarian Eril di Sungai Aare melibatkan kepolisian hingga pemadam kebakaran. Pada hari pertama, pencarian dilakukan hingga radius 16 km dari titik awal Eril hilang.
Diketahui, Eril sedang mencari kampus di Swiss untuk melanjutkan studi S2. Sebelumnya, Eril merupakan salah satu mahasiswa Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Berikut fakta-fakta terkini soal pencarian Eril :
1. Ridwan Kamil Harap Putranya Ditemukan Selamat
Kedua orang tua Eril, Ridwan Kamil dan Atalia, berharap sang buah hati ditemukan selamat. Tak lupa, keduanya turut memohon doa kepada masyarakat.
"Mohon doanya agar putra kami, Emmeril Kahn Mumtadz, dapat segera ditemukan dalam keadaan baik dan selamat. Sampai saat ini Tim SAR Swiss masih melakukan pencarian," demikian pernyataan Ridwan Kamil dan Atalia yang diterima detikcom, Jumat (27/5) kemarin.
Ridwan Kamil dan Atalia, yang berada di Swiss, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan doa dari seluruh masyarakat. Mendengar kabar Eril hilang di Sungai Aare, Ridwan Kamil terbang dari London setelah mengikuti kegiatan
2. Terjunkan Penyelam dan Drone Pendeteksi Tubuh
Dubes Swiss untuk RI Muliaman Hadad mengatakan situasi Sungai Aare saat ini keruh, sehingga akan dilakukan penyelaman untuk mencari Eril. Dia berharap tim penyelam tidak mengalami kendala karena keruhnya air.
"Tentu saja penyelaman dilakukan karena situasi. Sebab, kalau air keruh karena bekas hujan atau salju. Karena Sungai Aare ini datangnya dari air salju yang meleleh sehingga relatif dingin suhunya dan biasanya salju meleleh ada kristal-kristal putih yang kadang membuat warna air keruh sehingga menyulitkan penyelaman," paparnya.
Selain tim penyelam, pencarian Eril juga dilakukan menggunakan drone pendeteksi tubuh. Hal itu dilakukan pada masa darurat atau 15 menit sejak laporan diterima.
"Pada masa darurat, yaitu 15 menit sejak laporan diterima, tim SAR melakukan pemindaian menggunakan drone yang untuk mendeteksi panas tubuh," kata Duta Besar (Dubes) RI untuk Swiss Muliaman Hadad dalam jumpa pers daring, Sabtu (28/5).
Setelah metode pencarian menggunakan drone dilakukan, tim SAR menggunakan metode pencarian menggunakan perahu dan kendaraan untuk menyisir area darat tepian sungai.
"Selama pencarian tim SAR, KBRI mendampingi pihak keluarga menyusuri tepian Sungai Aare menuju titik awal dimulainya renang diharapkan menemukan tanda-tanda atau petunjuk yang dapat mendukung proses pencarian," ucapnya.
3. Pencarian Terkendala Suhu Sungai-Air Keruh
Muliaman Hadad juga mengungkap kendala pencarian Eril yang hilang. Dia menyebut suhu air menjadi salah satu kendalanya.
"Pada saat itu suhu air Sungai Aare diperkirakan sekitar 16 derajat Celsius dengan arus cukup kuat," katanya.
Muliaman mengatakan pencarian yang dilanjutkan Tim SAR setempat hari ini akan menyesuaikan dengan situasi. Dia mengatakan air dari Sungai Aare kerap keruh karena berasal dari lelehan salju.
"Sekali lagi tentu saja penyelaman terutama disesuaikan dengan situasi. Sebab, kalau airnya keruh karena bekas hujan misalnya, atau bekas salju, karena danau dan Sungai Aare ini airnya adalah datang dari salju yang meleleh, sehingga kemudian relatif dingin suhunya," ujarnya.
4. Pencarian Cakup 8 Km Wilayah Sungai Aare
Muliaman mengatakan pencarian hari ini masih berlanjut. Sepanjang 8 km wilayah Sungai Aare menjadi titik pencarian
"Lokasi pencarian adalah di area Wallensea, yang mencakup sepanjang 8 km wilayah Sungai Aare, pencarian akan dimulai sekitar pukul 8 pagi waktu Swiss atau sekitar 13.30 WIB hingga selesai," ungkapnya.
Muliaman mengatakan tim yang akan diterjunkan hari ini ada 20 orang dari unsur polisi, polisi medis, dan pemadam kebakaran. Penyelam juga akan diterjunkan dalam pencarian Eril hari ini.
5. Tak Ada Batas Waktu Pencarian Eril
Muliaman Hadad menyebut tak ada batas waktu pencarian Eril yang hilang di Sungai Aare, Swiss. Berdasarkan keterangan tim SAR Swiss, pencarian Eril dilakukan setiap hari.
"Sebetulnya tidak ada spesifik waktu batas, batas waktu maksimum, kapan waktu pencarian ini akan dihentikan," katanya.
Muliaman sudah bertemu dengan pihak tim SAR dan kepolisian Swiss. Pencarian Eril anak Ridwan Kamil menjadi prioritas pihak berwenang Swiss menggunakan berbagai macam metode.
"Karena, ketika kemarin kita bertemu dengan tim SAR, mereka merasa, terutama jawaban dari polisi sungai mengatakan, 'Andalah menjadi tugas kami untuk setiap saat terus memantau keamanan dari sungai ini'," ujarnya.
6. Sempat Teriak 'Help' Sebelum Hilang
Keluarga Ridwan Kamil menceritakan detik-detik saat Eril hilang di Sungai Aare, Swiss. Keluarga mengatakan Eril sempat berteriak minta tolong.
"Pada saat kejadian, informasi dari keluarga memastikan yang dua sudah sampai, dan qodarullah, ada sesuatu yang mungkin tidak terduga, terbawa hanyut, dan Eril berteriak 'help'," ujar perwakilan keluarga, Elpi Nazmuzaman, saat konferensi pers, Sabtu (28/5).
Elpi mengatakan, saat mendengar Eril berteriak minta tolong, keluarga langsung mencari. Warga sekitar yang mendengar Eril minta tolong juga langsung menghubungi polisi setempat.
"Jadi kemudian keluarga yang berada di pinggir segera berlari mencari, nah teriakan 'help' ini terdengar warga yang ada di pinggir sungai, dan menelepon polisi, jadi laporan keluarga adalah saat bertemu polisi di mungkinkan agak di hilir polisi posisinya udah tahu. Kami apresiasi kesigapan pemerintah setempat memantau wisatawan," tuturnya.
7. Keluarga Sebut Eril Sempat 'Selamatkan' Rekan Sebelum Hilang
Elpi juga menyebut Eril lebih memprioritaskan keselamatan rekannya saat hendak berenang di Sungai Aare, Swiss. Eril sempat memastikan titik yang aman sebelum berenang.
"Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga kami yang di sana, jadi sebelum melakukan kegiatan berenang, ini Eril memastikan titik mana yang paling aman," katanya.
"Karena kalau Bapak Ibu semua melihat fotonya, itu kan membuat orang ingin terjun karena warnanya jernih, lebar. Nah ini beberapa titik diperhatikan, titik mana. Bahkan titik jembatan langsung dicoret, karena kalau lihat yang lain penginnya loncat di jembatan," tambahnya.
Elpi menyebut Eril sempat 'menyelamatkan' dua rekannya yang ikut berenang. Eril memastikan rekannya lebih dahulu sampai ke daratan saat arus di Sungai Aare deras. Dia menduga ada sesuatu yang tidak bisa dikendalikan sehingga Eril hilang terbawa arus.
"Nah, ini informasi keluarga Eril memastikan yang lain bisa sampai ke daratan, setelah itu mungkin ada situasi arus yang tidak bisa dikendalikan. Jadi poinnya adalah secara fisik mental siap, secara lokasi sudah dipastikan safety, tapi mungkin ada sesuatu hal yang di luar ukuran manusia," ujarnya.
8. Eril Pastikan Ibunda Tak Ikut Berenang
Epil juga mengatakan Eril berenang bersama dua orang lainnya yang juga punya kemampuan berenang. Dia mengatakan Eril pun memastikan sang ibu, Atalia Praratya, tidak ikut berenang.
"Keponakan kami adalah pemuda yang bertanggung jawab, jadi insting alamiahnya, walaupun tidak diminta, menjaga kelompok. Termasuk memastikan ibunya tidak turun," katanya.
Saat arus Sungai Aare deras, Epil mengatakan Eril memastikan dua rekannya lebih dulu sampai di daratan. Dia mengatakan Eril berenang di belakang dua rekannya. (detik.com)