Ikuti Arahan Menko Maritim, Bupati Natuna Ajukan Penambahan Pasokan Listrik 10 Megawatt ke PT PLN
Bupati Natuna Wan Siswandi, paparkan terkait kebutuhan listrik di Natuna. (Fhoto : Bernard Simatupang). |
NATUNA, Infokepri.com - Setelah Bupati Natuna, Wan Siswandi berhasil mengusulkan 2 Megawatt untuk pasokan listrik PLN di Natuna melalui menteri BUMN, kini Wan Siswandi diminta oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan untuk mengajukan kembali penambahan pasokan arus listrik ke pihak PT PLN pusat.
Tidak tanggung-tanggung, Luhut meminta kepada Bupati Natuna tersebut untuk mengajukan 10 megawatt lagi ke PT PLN.
Hal ini disampaikannya pada Kamis (14/04/2022) di ruang kerjanya setelah mendapat kabar bahwa proses pendistribusian mesin pembangkit listrik 2 megawatt saat ini dalam perjalanan melalui kapal tongkang menuju Natuna.
Menurut Wan Siswandi, usulan 10 megawatt ini atas arahan dari Menko Maritim dan dibuktikan oleh Luhut Binsar Panjaitan dengan menurunkan Asisten Deputi Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) turun ke Natuna melihat kondisi mesin pembangkit listrik milik PLN serta lahan untuk rumah mesin.
"Apa yang disarankan oleh pak Luhut terkait kebutuhan listrik di Natuna sudah kita laksanakan dan terealisasi. Dan setelah mesin 2 megawatt sudah ready kita akan kembali usulkan 10 megawatt seperti yang diarahkan oleh Pak Luhut," ungkap Wan Siswandi.
Lebih lanjut Wan Siswandi mengatakan, hal ini pemerintah daerah lakukan dalam rangka percepatan pembangunan Natuna, salah satu dukungan infrastruktur yang sangat dibutuhkan adalah infrastruktur listrik. Saat ini cadangan listrik di Kabupaten Natuna berstatus siaga, sehingga perlu segera diambil langkah-langkah kebijakan penambahan kapasitas pembangkit listrik.
"Kepada pihak PT PLN kami melaporkan bahwa kebutuhan mendesak saat ini adalah penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 10 (sepuluh) Megawatt untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik di Natuna," ungkap Wan Siswandi.
Berikut prioritas mendesak yang harus tersedia listrik : 1. Pembangunan/pengembangan Pertahanan Keamanan (Faslabuh AL di Selat Lampa) sebesar 1.760 KW; 2. Pembangunan/pengembangan SKPT Selat Lampa sebesar 555 KW; 3. Kebutuhan investasi PT. Neptuna Dwindo Matrina sebesar 555 KW; 4. Kebutuhan investasi PT. Mineral Bumi Khatulistiwa sebesar 1.000 KW; 5. Kebutuhan Resort Jelita Sejuba sebesar 555 KW; 6. Kebutuhan Museum Kebudayaan Natuna sebesar 131 KW; 7. Antisipasi kebutuhan investasi dan kebutuhan masyarakat lainnya selama 5 (lima) tahun mendatang sebesar 5.444 KW. (IK/Nard).