Gubernur Kepri Teken MoU Pembangunan PLTS Senilai Rp 71,8 Triliun
Selasa, April 19, 2022
Suasana Kegiatan |
KEPRI, Infokepri.com - Quantum Power Asia dan ib vogt, dua perusahaan pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berskala dunia, berencana melakukan pembangunan PLTS terbesar, di Indonesia.
Kerja sama pembangunan mega proyek pembangunan PLTS senilai Rp 71,8 Triliun atau lebih dari US$5 Miliar yang mencakup pembangunan lebih dari 3,5 GW Solar PV dan lebih dari 12 GWh penyimpanan baterai, di Kepri - Indonesia.
Pembangunan tersebut, ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding – MoU) antara Pemprov Kepri dengan Quantum Power Asia dan ib vogt di Kedutaan Besar Indonesia, di Singapura. Selasa, (19/04/2022)
Dalam pertemuan, Gubernur Kepri, H.Ansar Ahmad menyambut baik kolaborasi pembangunan PLTS, karena selain berdampak positif di bidang ekonomi, sesuai arahan Presiden Joko Widodo energi transisi menjadi agenda penting bagi Indonesia.
"Sebagai salah satu lokasi PLTS terbesar di dunia, kami di Kepulauan Riau menyambut baik langkah ini. Saya berharap PLTS ini akan menghadirkan solusi kebutuhan energi bersih masa depan sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo," terangnya.
Lanjutnya, kerja sama ini akan dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian kedua negara. "Semoga implementasi proyek ini dapat berjalan lancar dan meningkatkan ekonomi di Kepulauan Riau, Indonesia, bersama-sama dengan Singapura," tutupnya.
Proyek yang dihasilkan akan menjadi salah satu program PV Surya atau PLTS dan penyimpanan baterai terbesar di satu lokasi secara global. Namun, kerjasama ini berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat setempat sebelum mengekspor listrik ke Singapura.
Berikutnya, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo menyampaikan harapan terkait kerja sama pembangunan PLTS di Kepulauan Riau tersebut.
"Kami menyambut baik kerja sama ini karena kita berambisi untuk mewujudkan energi terbarukan, salah satunya melalui pembangunan PLTS ini. Pemerintah Indonesia sendiri telah memutuskan untuk mengurangi emisi gas sekitar 21%," katanya.
"Adanya kerja sama dengan negara lain, diharapkan Indonesia dapat berkontribusi lebih untuk mengurangi emisi gas hingga 41%. Semoga implementasi MoU ini akan menghasilkan manfaat positif yang berkelanjutan bagi kedua negara," ungkapnya.
Dalam penandatanganan MoU, Simon G. Bell, Managing Director dan CEO Quantum Power Asia mengatakan setelah ditunjuk menjadi Importir Listrik Singapura, akan membawa investasi lebih dari Rp 71,8 Triliun atau setara US$ 5 Miliar.
"Proyek ini akan menciptakan sekitar 30.000 pekerjaan dan membangun sistem penyimpanan PV terbesar secara global yang pernah dibangun hingga saat ini," jelasnya.
Di tempat yang sama, Managing Director dan CEO ib vogt, Anton Milner menambahkan bahwa inisiatif impor energi oleh Singapura dan Indonesia merupakan proyek penting secara global yang akan menjadi katalisator bagi transformasi kawasan menuju energi bersih dan bebas karbon.
"Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan bersama dengan Quantum Power Asia dan Union Energy, kami yakin rencana proyek kami sangat menarik untuk menciptakan program investasi jangka panjang yang berkelanjutan, baik untuk Singapura dan Indonesia," pungkasnya. (rdk)