Pemkab Pasbar Bangun Contoh Huntara untuk Tempat Tinggal Sementara Korban Gempa
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi (Kiri) Ikut Membantu Membangun Contoh Huntara di Kampung Padang, Jorong Pasa Lamo, Nagari Kajai, Sabtu (12/3/2022) (Fhoto : Ist)
PASAMAN BARAT, Infokepri.com- Pemkab Pasaman Barat (Pasbar), mulai membangun contoh Hunian Sementara (Huntara) berukuran 3x6 meter bagi para korban gempa Pasaman Barat.
Huntara itu dibangun untuk menampung korban bencana gempa bumi yang mengakibatkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal.
Mereka pun memadati tenda-tenda pengungsian sementara, terutama di wilayah Nagari Kajai dan Aur Kuning..
Huntara 3x6, merupakan hasil kesepakatan bersama antara pemerintah daerah dengan Satgas Gempa Bumi Pasbar. Proses pendiriannya pun melibatkan banyak pihak termasuk masyarakat setempat.
"Sudah dua unit contoh Huntara yang layak pakai, yang sudah siap sampai hari ini, mudah-mudahan Huntara ini bisa untuk berteduh sementara karna sebentar lagi kita akan menyambut bulan suci ramadhan," kata Bupati Pasaman Barat Hamsuardi, yang juga ikut membantu membangun Huntara, Sabtu (12/3/2022).
Ia mengatakan, contoh Huntara yang telah siap dibangun tersebut yakni satu unit di Kampung Padang, Jorong Pasa Lamo, Nagari Kajai dan satu unit lagi di Bateh Pulai, Jorong Pinagar, Nagari Aur Kuning.
"Hunian ini, kami desain untuk para korban gempa, dan menjadi penyambung asa warga yang telah dua minggu tinggal di bawah terpal dan tenda" jelasnya.
Dengan memperhitungkan luas tanah, dan jumlah jiwa dalam satu kepala keluarga, desain Huntara dibangun dengan ukuran 3x6 meter persegi.
"Desain 3x6 meliputi dua ruangan, dua pintu dan dua jendela dengan mengunakan dinding Asbestos, beratap seng yang berlantaikan semen coran. Dan untuk bajet satu unit Huntara yakni Rp8 juta," katanya.
Bupati Hamsuardi juga menyampaikan, butuh sekitar 6 jam untuk menyelesaikan satu unit Huntara, dan sampai hari ini sudah dibangun dua contoh Huntara.
"Kami mehimbau kepada kita semua untuk bahu membahu, membangun huntara bagi korban gempa yang ada di Pasaman Barat, terkhusus bagi korban gempa yang rumahnya rusak berat,"pungkasnya.(*)