Lokasi Terdampak Gempa Tidak Tersentuh Pemda Pasbar, "Informasi Itu Salah Besar"
Jumat, 04 Maret 2022
Suasana Peninjauan di Lokasi Terdampak Gempa |
PASAMAN BARAT, Infokepri.com - Mengklarifikasi salah satu pemberitaan yang menyatakan nagari persiapan Simpang Timbo Abu, Kecamatan Talamau sebagai lokasi terparah yang belum pernah tersentuh pejabat pemerintah.
Terkait hal itu, Pemerintah Daerah Pasaman Barat (Pasbar) melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Edy Murdani menepis pemberitaan yang beredar tersebut.
"Semua informasi sudah lengkap kita bagikan di platform media sosial kita. Setiap hari kita update, tak terkecuali lokasi bencana medan berat Timbo Abu. Bantuan logistik dan bantuan lainnya, kita salurkan kepada seluruh titik bencana setiap harinya," jelasnya.
Lanjutnya, Sekretaris Daerah Pasbar Hendra Putra dalam sehari hingga 2 kali menempuh perjalanan rusak tersebut demi mengantarkan logistik makanan ke masyarakat Timbo Abu.
Selain itu, dihari pertama kejadian gempa Pasbar, Ketua DPRD, Erianto bersama Dandim 0305 Pasaman (Ketua Komando Posko Tanggap Darurat Pasbar) Hery Bakti, telah meninjau dan mengantarkan langsung bantuan logistik makanan ke Jorong Simpang Timbo Abu, sebagai salah satu tempat yang terdampak gempa.
Lanjutnya lagi, alat bantu komunikasi Very Small Aperture Terminal (VSAT) telah dipasang di jorong Simpang Timbo Abu untuk mendukung sarana komunikasi masyarakat di lokasi tersebut. VSAT dipasang di tempat yang tidak memiliki jaringan sehingga dengan adanya alat ini akan mempermudah berkomunikasi.
Ditemui dimeja kerjanya, Dandim 0305 Pasaman, Hery Bakti membenarkan hal tersebut. Dan bersama Ketua DPRD meninjau langsung lokasi gempa di Simpang Timbo Abu, Kecamatan Talamau. Tak hanya meninjau lokasi gempa, juga sekaligus membawakan bantuan kepada korban gempa.
Berikutnya, Sekretaris Daerah, Hendra Putra membenarkan juga pernyataan bahwa pejabat Pemda Pasbar telah bekerja sesuai penugasannya masing-masing. Ia sebagai Sekda Pasbar bahkan telah berulang kali menaiki motor trail ke Simpang Timbo Abu untuk mengantarkan logistik makanan.
"Jadi, jika ada pemberitaan yang mengatakan pejabat Pemda tidak berkunjung itu merupakan salah besar. Dalam sehari saja saya sudah 2 kali berkunjung kesana, yang bertanggungjawab juga sudah ada. Semua sudah kita kerahkan, bahkan Offroad sudah diminta kesana, DTPHP, BNPB, komunitas, dan bersama Pemda tentunya," terangnya.
"Setiap jam 8 malam kita evaluasi terus, bagaimana masyarakat dapat kita lindungi, berbagai kendala dapat kita selesaikan. Jadi, jika ada pemberitaan yang mengatakan kita belum sampai kesana itu mustahil," tegasnya.
Sambungnya, terputusnya jalan utama ke Timbo Abu, membuat pendistribusian bantuan menjadi sedikit melambat. Akan tetapi, membuka jalan alternatif melalui MAN Kajai akan terus diperbaiki seperti pemberian pasir dan batu agar lebih kokoh.
"Telah diupayakan membuka jalan alternatif melewati MAN Kajai. Jalan alternatif tersebut akan terus diperbaiki. Hari ini dijadwalkan pemberian pasir dan batu (Sirtu) untuk memperkokoh jalan, sehingga akses jalan tersebut bisa lebih mudah untuk dijalani," katanya.
Untuk itu, pihaknya menghimbau semua pihak, baik pihak nagari dan jorong yang diberikan tanggung jawab terhadap warganya untuk menginformasikan dan segera melaporkan jika masih ada masyarakat yang pengungsiannya jauh dari posko utama. Sehingga, bantuan dapat disalurkan 1 × 24 jam. (rdk)