Perang Rusia dan Ukraina, Ini Kata Kedua Kepala Negara Tersebut
Jumat, Februari 25, 2022
Presiden Rusia |
INTERNATIONAL, Infokepri.com - Untuk kedua kalinya dalam beberapa hari, Presiden Vladimir V. Putin berbicara kepada orang-orang Rusia tentang tujuannya di Ukraina.
Melihat dari dekat pidatonya menawarkan petunjuk tentang apa yang mungkin ada di depan. Di televisi pemerintah Rusia, Presiden Rusia, Vladimir V. Putin mengumumkan dimulainya "operasi militer khusus" di Ukraina, dan secara salah menuduh pemerintahnya melakukan genosida.
Ketika Vladimir V. Putin mengumumkan invasi Rusia ke Ukraina, dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Kamis, (24/2). Ia mengartikulasikan tujuan yang jauh melampaui serangan Rusia sebelumnya terhadap tetangganya di Ukraina.
Dalam pidatonya menggambarkan konflik tersebut sebagai konflik yang dilancarkan terhadap Barat secara keseluruhan. Dalam narasi penuh kebohongan yang terlalu rinci untuk diabaikan sebagai semangat nasionalis belaka.
Presiden Rusia berpendapat bahwa Barat bertujuan menggunakan Ukraina sebagai batu loncatan untuk menyerang dan menghancurkan Rusia.
Tidak seperti pidatonya awal pekan ini, ia menghabiskan waktu yang relatif sedikit untuk mengulangi cerita palsu tentang kekejaman Ukraina terhadap minoritas berbahasa Rusia di negara itu.
Klaim-klaim itu menjadi pembenaran atas keputusannya untuk mengakui pasukan separatis yang didukung Rusia, yang telah menguasai bagian-bagian Ukraina timur sejak 2014, sebagai negara merdeka yang ia campur tangan untuk dilindungi.
Sebaliknya, Vladimir Putin menggambarkan perang sebagai serangan pendahuluan terhadap agresi Barat dan pertempuran yang menentukan untuk melindungi kekuasaan kekaisaran Rusia yang sah atas timur Eropa.
Presiden Ukraina |
Berikutnya, di televisi Ukraina pada Kamis, (24/2). Saat ancaman perang mulai ditekan. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara kepada 44 juta warga Ukraina, dan kemudian menoleh ke 144 juta orang Rusia yang tinggal di sebelah.
Dalam penyampaiannya, ia memohon untuk mencegah serangan yang membangkitkan era tergelap di Eropa sejak Perang Dunia II.
"Dengarkan suara akal sehat, Rakyat Ukraina menginginkan perdamaian," katanya di Kyiv - Ukraina, (24/2). Dan juga mengadakan pertemuan di Konferensi Keamanan Munich akhir pekan lalu.
Lanjutnya, dalam pidato nasional tersebut, setelah tentara Rusia mencapai sasaran di 16 kota di seluruh negeri, termasuk ibu kota, Kyiv.
"Putin memulai perang melawan Ukraina, dan melawan seluruh dunia demokrasi. Dia ingin menghancurkan negara kita, dan semua yang telah kita bangun. Tapi kami tahu kekuatan rakyat Ukraina," terang Presiden Ukraina. (The New York Times/rdk)