Hadiri Kegiatan SLCN Provinsi Kepri, Wabup Natuna Harapkan Nelayan Mengetahui Tentang Cuaca
Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda, saat memberikan kata sambutan. (Fhoto : Bernard Simatupang). |
NATUNA, Infokepri.com - Wakil Bupati (Wabup) Natuna, Rodhial Huda, menghadiri kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2021, diselenggarakan di Gedung Sri Serindit, Jalan Yos Sudarso Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Jumat (26/11/2011) dengan mengusung tema "Mewujudkan Nelayan dengan Hasil Tangkapan Meningkat dan Aman Berbasis Informasi Cuaca".
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, FKPD Natuna, Pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemkab Natuna, Sekretaris Utama BMKG Ir Dwi Budi Sutrisno, M.Sc., Kepala Pusat Meteorologi BMKG Maritim Eko Prasetyo, MT., Kepala Biro Perencanaan BMKG Aries Erwanto, S.Kom, MM., Kepala Sta Met Kelas I Hang Nadim - Batam Addi Setiadi, S.IP., Kepala Sta Met Kelas III Ranai - Natuna Feriomex Hutagalung, ST.
Sedangkan narasumber diantaranya, Kepala KPP Natuna Mexianus Bekabel, S.Sos, M.M., Kepala Bakamla Natuna Letkol Bakamla Mukhlis, S.St, Pi., Kepala Dinas Perikanan Natuna Zakimin, S. Pi., Kepala KKP Selat Lampa Muhammad Ropindra, S.St. Pi., Kepala BRI Unit Ranai Natuna Taprikin., Staff LPP RRI Ranai Elmi Subayang.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda mengatakan, iklim di laut Natuna tidak menentu, sehingga nelayan susah memprediksi akibat perobahan cuaca yang terjadi sewaktu-waktu.
Dengan demikian para nelayan pelan-pelan bisa tereliminasi oleh situasi sehingga dia membutuhkan cara yang lain untuk mengetahui cuaca di masa yang akan datang.
Dalam situasi yang tidak menentu tadi ternyata teknologi terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu yang dapat membantu untuk memahami informasi cuaca dan iklim maritim.
"Dengan diadakannya Sekolah Lapang Cuaca Nelayan yang digelar hari ini dapat meningkatkan pemahaman nelayan dan pihak terkait akan informasi cuaca dan iklim maritim untuk menunjang kegiatan perikanan, sehingga dapat meminimalisir dampak buruk yang diakibatkan oleh cuaca dan iklim dalam kegiatan perikanan serta memaksimalkan hasil tangkapan ikan," terang Rodhial Huda.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Utama BMKG Ir. Dwi Budi Sutrisno, M.Sc, menyampaikan, kondisi iklim yang sangat beragam merupakan tantangan utama dalam pengelolaan di berbagai sektor, termasuk sektor kelautan dan perikanan. Sehingga perlu dilakukan upaya pendekatan guna mengantisipasi atau mengatasi iklim tersebut serta turut mewujudkan visi dan misi program Nawacita tentang kedaulatan pangan dan pengembangan ekonomi maritim dan kelautan.
"Melalui Sekolah Lapang Cuaca Nelayan yang digelar hari ini, saya berharap para nelayan dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang informasi cuaca maritim dan pemanfaatannya sehingga dapat mendukung kegiatan-kegiatan pemerintah dalam hal ketahanan pangan serta Nawacita pembangunan di bidang maritim/kelautan," pungkasnya. (Nard).