APBD-P Kota Batam TA 2021 Sebesar Rp 2,60 Triliun,- Lebih, Terjadi Deviasi Sebesar 7 %
BATAM, Infokepri.com – Juru bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Batam, Muhammad Kamaluddin mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Kota Batam Tahun Anggaran (TA) 2021 ditetapkan sebesar Rp 2,60 triliun,- lebih, angka itu mengalami deviasi sebesar 7 % dari Pendapatan sebelum Perubahan yang jumlahnya sebesar Rp 2,860 triliun,- lebih.
Hal itu disampaikan oleh Muhammad Kamaluddin pada rapat paripurna dengan agenda Laporan Badan Anggaran (Banggar) atas Ranperda Kota Batam tentang APBD-P Kota Batam TA 2021 pada Jumat (10/9/2021) di Ruang Sidang Utama DPRD Kota Batam, Batam Centre, Batam.
Rapat paripurna ini dipimpin oleh Wakil Ketua III DPRD Kota Batam, Ahmad Surya dan dihadiri secara langsung oleh Walikota Batam, H Muhammad Rudi serta dihadiri 36 orang anggota DPRD Kota Batam yang hadir secara langsung dan secara virtual.
Lebih lanjut Wakil Ketua I DPRD Kota Batam dalam laporannya menjelaskan rincian dari Pendapatan Daerah pada APBD– P Kota Batam TA 2021 itu diantaranya, Pendapat Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1,212 riliun,- lebih, Pendapatan Transfer sebesar Rp 1,289 triliun,- lebih dan Lain-lain Pendapatan Yang Sah sebesar Rp 148,656 mil;iar,- lebih.
Untuk Belanja Daerah, katanya, juga mengalami deviasi sebesar 2 % dari semula sebelum perubahan sebesar Rp 2,968 triliun,- lebih menjadi sebesar Rp 2,921 tiliun,- setelah Perubahan ditetapkan.
Adapun rincian Perubahan Belanja Daerah itu yaitu : Belanja Operasi sebesar Rp 2,243 miliar,- lebih, Belanja Modal sebesar Rp 669,370 miliar,- lebih, Belanja Tidak Terduga sebesar Rp 7,956 miliar lebih.
Sedangkan Penerimaan Pembiayaan, lanjutnya, mengalami penambahan sebesar Rp 162,891 miliar,- lebih, dari semula Rp 107,710 miliar.- lebih menjadi Rp 270,602 miliar,- lebih.
“ Jumlah Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp 270,602 miliar,- lebih,” katanya.
Beliau menjelaskan proyeksi pertumbuhan ekonomi Kota Batam tahun 2021 diprediksi meningkat sebesar 2,97-3,77 % dibandingkan tahun 2020 sebesar – 2,55 %.
“ Dengan persyaratan keberhasilan program vaksinasi dan penerapan prokol kesehatan dilakukan dengan baik serta peningkatan daya saing melalui peningkatan kapasitas pelabuhan dan beroperasinya KEK AERO Batam yang diharapkan dapat menghemat devisa sebesar 65 %-70 % dari kebutuhan MRO Maskapai Penerbangan Nasional senilai kurang lebih Rp 26 triliun,- per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri,” katanya.
Untuk inflasi di tahun 2021 diperkirakan tetap dalam range 2-4%. Hal ini lantaran dipengaruhi oleh aktifitas masyarakat yang masih terbatas dalam melakukan aktifitas ekonomi akibat dampak pandemic Covid-19.
“ Hal tersebut sesuai dengan perkembangan laju inflasi pada bulan Juni tahun 2021,” katanya.
Konsumsi riil perkapita diprediksi akan mengalami peningkatan dari Rp 18,09 juta,- pada tahun 2020 menjadi diprediksi sebesar Rp 18,30 – 18,50 juta pada tahun 2021.
Hal itu tercapai didorong oleh belanja pemerintah dan berbagai program/kegiatan yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat.
“ Atas kondisi tersebut menyebabkan terjadinya perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum APBD (KUA) APBD Tahun 2021 sebagai syarat untuk melakukan Perubahan APBD. Untuk itu Pemko Batam mengajukan Ranperda Perubahan APBD Tahun 2021,” katanya. (Pay)