Wakapolri Tinjau Penanganan Covid-19 di Kepri
Selasa, 10 Agustus 2021
Wakapolri Didampingi Gubernur Kepri Meninjau Vaksinasi |
BATAM, Infokepri.com - Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris Jenderal Polisi (Komjend Pol). Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si melaksanakan peninjauan langsung Isolasi mandiri personel Polda Kepri dan jajaran, Vaksinasi Massal, Pos Komando Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (Posko PPKM), dan menyerahkan Bantuan Sosial, di wilayah Batam - Kepulauan Riau (Kepri.
Dalam peninjauan tersebut, ia menyampaikan bahwa melihat kasus penyebaran Covid-19 yang cenderung menurun, merupakan pengaruh dari kegiatan PPKM yang dilaksanakan oleh masyarakat, kunci nya adalah bagaimana masyarakat itu sendiri khususnya Kota Batam, mau bekerja sama dengan Satgas Covid -19 maupun TNI-Polri.
"Dalam melaksanakan PPKM dan dengan kecenderungan kasus yang menurun, tentunya kita juga berharap PPKM level 4 ini bisa diturunkan. Sampai dengan sekarang sudah 68% masyarakat di Kepri sudah di Vaksin, data ini merupakan tertinggi ketiga di Indonesia," ungkapnya saat kunjung kerja tersebut, (9/8).
Wakapolri berharap dengan percepatan Vaksinasi ini target 70% dapat tercapai, maka akan terbentuknya kekebalan kelompok/Herd Imunity di Kepri.
"Saya menghimbau mari bersama-sama kita jaga Protokol kesehatan, walapun sudah divaksinasi, ikuti 5M yaitu Menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan menjaga mobilitas sosial. Kemudian jika sudah divaksin jangan Euforia, tetap maskernya dipasang terus karena ada beberapa kasus masyarakat yang sudah divaksin juga dapat terpapar meskipun efek nya lebih rendah dan tidak separah yang sudah di vaksin," terangnya.
Wakapolri Dalam Keterangan Peninjauannya |
Berikutnya, Wakapolri menekankan pentingnya empat langkah anstisipatif sebagai upaya menurunkan penyebarluasan pandemi Covid-19. Utamanya bagi daerah yang laju pertumbuhan pandeminya tinggi. Agar secara berangsur akan menurunkan tingkat penyebarluasan kasus itu sendiri.
Empat prioritas langkah tersebut, harus bisa dilaksanakan, diantaranya:
Pertama, pembatasan manusia. Selama daerah tersebut menerapkan PPKM maka pembatasan manusia harus dibatasi secara ketat.
Kedua, mempercepat proses testing dan tracing kepada masyarakat yang mengalami gejala, sekaligus melakukan tracing kepada mereka yang pernah melakukan kontak erat.
Ketiga, secepatnya menyediakan pusat isolasi mandiri terpusat. Semua masyarakat yang melakukan isolasi mandiri untuk ditempatkan dalam satu gedung sebagai sebagai pusat isolasi mandiri yang langsung dikelola pemerintah daerah.
Keempat, mempercepat vaksinasi kepada semua masyarakat penerima vaksin. Hal ini agar tercipta kekebalan komunal, guna menghadapi virus corona itu sendiri.
"Empat langkah ini, bila bisa dilakukan, tentunya dengan tetap selalu menjaga protokol kesehatan, maka kita berharap pandemi ini akan berangsur menurun. Dengan demikian, bila pandemi ini bisa ditekan betul. Maka aktivitas baik perekonomian ataupun pariwisata bagi Batam dan Kepri khususnya bisa berangsur bergeliat kembali," tutup Jenderal Polisi Bintang Tiga.
Kegiatan Peninjauan Wakapolri
Saat meninjau pelaksanaan Isolasi mandiri personel Polda Kepri dan jajaran, Wakapolri berpesan Kedepannya tetap patuhi protokol kesehatan dan tidak ada lagi anggota Polri diwilayah Kepri ini terpapar Covid – 19, jaga kesehatan, terus konsumsi obat dan multivitamin yang diberikan oleh Dokter, semoga cepat sembuh dan dapat berkumpul bersama keluarga dan berdinas kembali.
Berikutnya, rombongan menuju ke Posko PPKM Mega Legenda dalam kesempatan tersebut Wakapolri dan rombongan melakukan pengecekkan Posko PPKM dan menyerahkan Bantuan sosial kepada masyarakat setempat. Selanjutnya rombongan menuju Vihara Duta Maitreya Batam, meninjau langsung pelaksanaan Vaksinasi dan menyerahkan secara simbolis Bantuan sosial kepada Masyarakat.
Turut mendampingi Wakapolri dalam peninjauan tersebut, Gubernur Kepri, Kapolda Kepri, Danrem 033/WP, Bakamla Kepri, Ka BNNP Kepri, Kabiddokpol Pusdokkes Polri, Ketua DPRD Kepri, Walikota Batam dan instansi terkait lainnya. (AP)