Tidak Dapat Tingkatkan PAD, DPRD "Sentil" Dinas Pariwisata Pasaman Barat
PASAMAN, BARAT, Infokepri.com - DPRD Pasaman Barat “Sentil” Dinas Pariwisata. Hal tersebut dilakukan Baharuddin R Ketua komisi III DPRD Kabupaten Pasaman Barat. Mantan Bupati ini mengatakan bahwa Dinas Pariwisata Pasbar tidak bisa mengelola Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan baik.
Itu dikatakan Baharuddin R saat melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan puluhan penggiat pariwisata di Gedung Parlemen Padang Tujuh, Senin (28/6/2021).
Acara tersebut turut dihadiri Plt Kadis Pariwisata Pasbar Defi Irawan.
" Saya sangat prihatin dengan kinerja Dinas Pariwisata Pasbar dalam mengelola pariwisata, PAD yang dihasilkan nol besar, kecuali hanya pemasukkan dari penyewaan baju adat,” kata mantan Bupati Pasaman Barat periode 2010-2015 itu.
Dimana Ia menilai Dinas Pariwisata Pasbar tidak inovatif dalam mengembangkan pariwisata di daerah itu. Dan demi kemajuan pariwisata di Pasaman Barat harus didukung sumber daya manusia yang berkompeten.
“Sementara itu potensi pariwisata kita saya dengar sama dengan Bali, tapi pengelolaan sangat memprihatinkan. Bagi saya ini sama dengan mancabiak baju didado, malu kita bersama, tapi apa boleh buat,” ungkapnya.
Dan ia berkomitmen memajukan pariwisata Pasaman Barat, tetapi tentu di dukung sumber daya manusia pada dinas tersebut untuk memajukan pariwisata.
Bahkan Baharudin mengatakan dirinya siap memberikan dana Pokir (pokok pikiran) untuk kemajuan pariwisata, Pasaman Barat.
Sedangkan disisi lain Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Pasaman Barat menyampaikan terima kasih atas masukkan dari penggiat pariwisata untuk kemajuan pariwisata Pasaman Barat.
Ia mengaku SDM aparatur pada Dinas Pariwisata Pasaman Barat memang sangat jauh dari yang diharapkan. Disamping itu ia mengatakan pihaknya tak bisa berbuat banyak dalam masa pandemi Covid-19.
“Karena situasi pandemi Covid-19 sekarang, kita tidak bisa berbuat banyak untuk melaksanakan rencana induk pembangunan pariwisata. Terima kasih atas suport rekan-rekan penggiat pariwisata Pasaman Barat,” kata Devi Irawan.
Sejauh ini dijelaskan Defi, destinasi wisata belum bisa diharapkan dalam pemasukan PAD Pasaman Barat. Untuk itu ia meminta untuk rekan pegiat pariwisata memberikan gambaran sehingga pihak tau apa yang harus dikerjakan.
“Inti nya pemerintah daerah tak punya destinasi khusus yang bisa menghasilkan PAD. Saya akui PAD dari pariwisata semua nya nol, tidak ada, semua nya nol,” jelasnya dihadapan puluhan para pegiat pariwisata.
Selain itu ia menerangkan personil pada dinas yang dipimpinnya tidak seberapa untuk bisa kelapangan. Untuk itu ia meminta rekan pegiat pariwisata memberikan gambaran agar bisa jadi acuan dalam bekerja pada dinasnya.
“Kami mohon diajak dan kami akan mendukung segala kegiatan. Saya juga akan konsultasikan hal ini dengan bapak bupati selepas acara ini nanti nya,” terangnya.
Ditempat yang sama salah seorang pegiat pariwisata Eko Darmawan berharap Dinas Pariwisata punya komitmen untuk memajukan pariwisata di Pasaman Barat kedepannya.
“Wisatawan sudah banyak ingin berkunjung ke Pasaman Barat, tapi kita belum memiliki regulasi yang menyebabkan tour dan travel tidak berani masuk ke Pasaman Barat sebutnya.(Pdp)