Kepala dan Deputi IV BP Batam, Kembali Tinjau Pelabuhan Kontainer Batu Ampar
Selasa, Mei 25, 2021
Kepala BP Batam (Tengah) |
Pada saat peninjauan, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menyampaikan bahwa kegiatan ini memastikan sesuai janji peninjauan sebelumnya, yang mana lokasi gudang A harus sudah bersih and clear.
"Kita lihat sudah hampir selesai tinggal lima persen lagi , dan berharap hari ini sudah bersih semua sesuai janji pihak Persero. Target kita bahwa di pelabuhan tidak boleh ada gudang-gudang yang tidak sesuai dari pada kegiatan bongkar muat peti kemas itu sendiri," katanya.
"Kita ingin, intinya pelabuhan ini betul-betul bersih tidak ada lain, karena kita ingin menarik investasi," terangnya didampingi Deputi IV, Direktur Pelabuhan, Direktur Humas BP Batam dan Rombongan di Dermaga Utara, Pelabuhan Batu Ampar - Batam (24/5).
Baca Juga:
Peninjauan Sebelumnya
Ia melanjutkan, pelaku usaha jika ingin berinvestasi memasukan barang ke kota Batam, maka fasilitas bongkar muat inilah yang ditanya, apakah sempurna. Maka, dari itu disempurnakan bukan hanya seaway tapi juga crane/alat bongkat muat nya.
"Seperti crane sekarang yang kita lihat sudah berumur puluhan tahun (+ - 40 tahun), artinya sudah tidak layak. Dan dalam waktu dekat akan datang Crane baru/modern dari pihak Pelindo II, ini sementara. Kalau punya BP Batam sendiri, untuk mengorder crane, butuh waktu panjang sekitar setahun setengah," ungkapnya.
Video Peninjauan
Berikutnya, persiapan sistem yang mana Pebisinis/pelaku usaha butuh efisien waktu. Maka diterapkan sistem Batam Logistic Ecosystem (BLE) dimana mengikat sistem waktu itu sendiri. Lanjutnya diberlakukan Peraturan Pemerintah (PP) No 41 Tahun 2021 (Penyelenggaraan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas), pada bulan Juni ini maka semua aktifitas akan jalan. Jadi, bukan hanya barang konsumsi orang Batam, tapi barang Non/bukan barang konsumsi juga masuk.
"Kita siapkan semua ini, jadi tidak ada alasan lagi, tempat tidak ada. sistem waktu kita kondisikan. Semua data akan tergabung jadi satu, jika data masuk ke BP Batam semua akan tahu. Jadi, siapa yang lambat akan ketahuan. Dimana ini perintah dari Menko Perekonomian dan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi," tutup Kepala BP Batam, didampingi Deputi IV, Direktur Pelabuhan beserta rombongan.
Di tempat yang sama, Deputi IV Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin menambahkan bahwa kawasan bongkar muat kontainer, luas lahan sekitar 2 hektar di Utara, ujung arah laut 10,4 hektar, total 12,4 hektar.
"Target kita di tahun 2024 itu adalah 2 juta teus pertahun, saat ini baru mencari 450.000 teus pertahun. Untuk pembongkaran dengan crane saat ini, 8 teus perjam, dengan crane container baru diharapkan bisa memuat 20 teus perjam," katanya.
"Karena barang sudah sampai disini langsung bongkar dan tidak menunggu lagi. Dimana saat ini bisa memakan waktu lima (5) sampai enam (6) jam bahkan satu hari, Jadi kita butuh crane kontainer yang betul-betul bisa menghitung waktu. Contoh, barang masuk pukul 07.00 WIB butuh waktu 2 jam, maka sampai disini barang tersebut harus sudah habis," pungkasnya. (AP)