Pimpin Dialog Bersama Masyarakat di Empat Kecamatan, Ini Pesan Rahma
TANJUNGPINANG, Infokepri.com – Sebagai ibu kota provinsi Kepri, Tanjungpinang memiliki penduduk yang heterogen, baik suku, agama, dan budaya. Tentu, ini menjadi barometer tingkat kondusifitas masyarakat di Kepri.
Hal itu disampaikan Wali Kota Tanjungpinang, Rahma saat memimpin dialog bersama masyarakat di empat kecamatan se- kota Tanjungpinang. Kegiatan ini, berlangsung di aula Kecamatan Bukit Bestari, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Rabu (7/4/2021).
Kegiatan dialog bersama masyarakat itu dilaksanakan dalam rangka peningkatan kenyamanan dan keamanan di wilayah kota Tanjungpinang.
“Untuk inilah, perlu membangun komunikasi dengan masyarakat. Pemko harus tahu keinginan masyarakatnya. Sehingga mampu membangun sinergi yang lebih baik dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat,” ucap Rahma.
Melalui dialog ini, Rahma mengharapkan ada masukan dan peran yang positif dari masyarakat dalam menciptakan suasana kondusif di kota Tanjungpinang. Apalagi, saat ini kita masih berhadapan dengan pandemi Covid-19.
Tentu, bila kita tidak bersama-sama berperan dan menjaga situasi kondusif ini, dikhawatirkan akan banyak potensi-potensi konflik yang akan terjadi.
“Untuk itu, mari kita selalu berembuk, duduk bersama dan berdiskusi dalam melihat suatu permasalahan untuk menemukan solusi serta menyelesaikan masalah yang ada,” imbau Rahma.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Tanjungpinang, Achmad Nur Fatah mengatakan dialog bersama masyarakat ini bertujuan untuk menciptakan terpeliharanya ketentraman, ketertiban, dan perlindungan masyarakat di kota Tanjungpinang.
“Serta meningkatkan kewaspadaan dini terhadap potensi-potensi ancaman, hambatan dan gangguan yang ada di dalam dinamika kehidupan masyarakat,” terangnya.
Kegiatan dialog ini, lanjut fatah, berlangsung selama dua hari, mulai Rabu (7/4) di kecamatan Bukit Bestari dan Tanjungpinang Timur, dan esok Kamis (8/4) dilanjutkan di kecamatan Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang kota.
Dialog ini, diikuti sebanyak 30 orang peserta dari masing-masing kecamatan yang terdiri dari tokoh masyarakat, agama, pemuda, dan wanita, serta unsur kecamatan dan kelurahan.
“Narsumber berasal dari kepala satuan intelijen polres, pos badan intelijen negara Tanjungpinang, kementerian agama, dan forum kerukunan umat beragama kota Tanjungpiang,” tutup dia.
(Red)