Penutupan Anak Sungai Lubuk Godang Menuai Protes dari Masyarakat, Operator Alat Berat: Saya Disuruh Manager PT ISS
PELALAWAN, Infokepri.com - Penutupan anak sungai lubuk godang, Desa Lalang Kabung, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Riau. areal perkebunan Kepala Sawit anak Perusahan Asian Agri group. PT Inti Indosawit Subur (PT IIS) mulai terkuak.
Menurut pengakuan Sirait, operator alat berat kepada media ini mengatakan bahwa pekerjaan kanal tanda batas lahan perusahaan dan menutup aliran anak sungai lubuk godang timbunan tanah berkisar 200 meter itu dirinya disuruh oleh Budianto Manager PT Inti Indosawit Subur (PT.ISS) berkantor di Eko II Pangkalan Kerinci.
" Ya, disuruh atas perintah manager PT ISS Pak Budianto berkantor di Eko II, saya tidak tahu, kita hanya pekerja untuk mengerajakannya butuh waktu 3 hari ," kata Sirait Operator alat berat ,Sabtu (20/3/2021) kemarin.
Di tempat terpisah, dihubungi melalui telepon selulernya, Budianto Manager PT Inti Indosawit Subur Kecamatan Pangkalan Kerinci membantah penutupan anak sungai.
“Yang ditutup itu hanya parit, dan airnya pun sudah lama tidak mengalir, penimbunan tanah sedimentasinya sudah satu level dengan tanah di sebelahnya itu ,” ujar Budianto singkat
Informasi terpercaya di dapat media ini , kabarnya dalam waktu dekat ini Budianto Manager PT IIS akan pindah kerja ke PT RAPP
Dari pantauan media ini di lapangan agar air yang mengalir di anak sungai Lubuk Godang dari hulu menuju sungai Kampar tidak tertahan(tersumbat-red), maka PT Inti Indosawit subur mengalihkan air sungai itu ke kanal batas dengan Desa Simpang Perak Jaya atau Plasma SP7.
Ditemui Anak kemenakan suku Batin Lalang yang tinggal di Desa Simpang Perak Jaya, Syahrudin membenarkan yang ditimbun itu adalah Anak Sungai Lubuk Godang.
" Benar , yang ditutup itu memang anak sungai Lubuk Godang, kalau anak sungai itu ditutup berarti sama dengan menghilangkan sejarah, dulu sebelum PT indosawit ada di sini, anak sungai lubuk godang itu tempat pemandian kami dan juga tempat kami mencari ikan," kata Syahrudin , Jumat (2/4/2021)
Diceritakan sejarah singkat , Syahrudin pada tahun 1995 di sungai itu masyarakat masih mengambil ikan dengan cara menajur masih banyak dapat ikan tapah.
“ Dengan ditutupnya anak sungai itu jelas sangat merugikan masyarakat kami disini,” Pungkasnya (Lmt)
