Jembatan Babin, Menteri PPN: "Saya Inginnya Proyek Cepat Dikerjakan, Minimal Tepat Waktu"
Sabtu, 24 April 2021
Menteri PPN Mendengarkan Penjelasana Gubernur Kepri |
"Kalau saya inginnya, bagaimana proyek ini dapat cepat dikerjakan. Minimal tepat waktu," terangnya di lokasi didampingi Gubernur Kepri dan Bupati Bintan, (23/4).
Pada kesempatan itu, Menteri PPN menyarankan untuk memisahkan proses pembangunan kedua segmen jembatan tersebut. Hal ini agar proses pekerjaannya lebih terbuka dan lebih cepat selesai.
Lanjutnya, mekanisme KPBU sendiri merupakan kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam hal penyediaan infrastruktur untuk kepentingan umum. Skema KPBU diperlukan mengingat adanya keterbatasan APBN dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur yang menyebabkan adanya selisih pendanaan (funding gap) yang harus dipenuhi.
"Tugas kita dari pemerintah mulai dari perencanaan dan pembiayaan melalui APBN sudah disiapkan. Sekarang tinggal penyelesaian proses KPBU dengan pihak investor," tutup H.Suharso Monoarfa.
Pembangunan Jembatan Batam-Bintan akan terdiri atas 2 segmen yaitu segmen Pulau Batam – Pulau Tanjung Sauh sepanjang 2,124 km dengan vertical clearence 20 meter, dan segmen Pulau Tanjung Sauh – Pulau Buau – Pulau Bintan sepanjang 5,561 dengan vertical clearance 40 meter.
Berikutnya, Gubernur Kepri, H.Ansar Ahmad menambahkan dengan pembangunan jembatan Batam-Bintan ini akan turut mengembangkan wilayah-wilayah yang menjadi jalur pembangunannya. Contohnya Pulau Tanjung Sauh yang akan kita usulkan menjadi Kawasan Ekonomi.
"Kedatangan Pak Menteri Bappenas ke Kepulauan Riau memang ingin melihat kesiapan kita tentang rencana realisasi pembangunan Jembatan Batam Bintan," terangnya.
Lanjutnya, pembangunan jembatan Batam Bintan diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 13,12 Triliun yang sebagian besar bersumber dari APBN. Secara phisik Jembatan Batam Bintan mempunyai lebar 33 meter dan panjang 14,749 kilometer.
"Keberadaan jembatan Batam Bintan ini sangat penting, tidak hanya menjadi salah satu ikon nasional, tetapi juga diharapkan akan memacu pertumbuhan ekonomi di Pulau Batam dan Pulau Bintan serta Kepulauan Riau secara keseluruhan," jelasnya. (AP)