Dewan Presedium Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Usulkan Lingga Jadi Wilayah KEK
LINGGA, Infokepri.com – Dewan Presedium Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Lingga Se-Kota Tanjungpinang meminta pemerintah Kabupaten Lingga mengusulkan Lingga menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Organisasi aliansi mahasiswa yang dipimpin Muhammad Firman Aqrabi itu mengharapkan agar Kabupaten Lingga harus berlari dari ketertinggalan dengan cara menarik investasi skala nasional bahkan internasional utk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal tersebut bertujuan dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya, seperti yang diinginkan masyarakat saat ini.
"Kabupaten Lingga harus berlari dari ketertinggalan dan melakukan lompatan jauh kedepan. Saya harap pada pimpinan Nizar-Neko ini bisa melakukan itu," kata Muhammad Firman Aqrabi, Sabtu (10/04/2021).
Mantan Ketua Ikatan Mahasiswa Kabupaten Lingga (IMKL) Kota Tanjungpinang ini juga berharap bupati dan jajarannya tidak hanya terfokus pada upaya mencari dana transfer dari pusat untuk meningkatkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
"Kami sangat berharap pemerintah lebih jeli dalam menangkap peluang yang ada. Dengan segala kewenangan yang ada kita bisa usulkan ke pusat agar Kabupaten Lingga ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus. Ini mesti diperjuangkan," tegas dia.
Pendapat tersebut juga sejalan dan sesuai dengan paragraf ke-2 pasal 16 Peraturan Pemerintah (PP) nomor 1 tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus, agar investasi bisa masuk ke Kabupaten Lingga ini dengan segala fasilitas, insentif dan kemudahan fiskal lainnya sebagai daerah yang ditetapkan sebagai KEK.
"Kalau tidak salah saat ini setidaknya ada sekitar 19 KEK yang sudah ditetapkan pemerintah pusat. Ke-19 KEK tersebut terdiri dari: 11 KEK industri dan 8 KEK pariwisata. Adapun 3 KEK diantaranya ada di KEPRI yaitu 1 di Kabupaten Bintan dan 2 di Kota Batam, menyusul KEK pulau asam di Kabupaten Karimun," terang dia.
Selain itu, menurut dia disamping menarik investasi dan terciptanya lapangan kerja, beberapa pelaku usaha pada KEK yang telah melakukan produksi, sangat berkontribusi menyumbang devisa negara melalui ekspor yang sudah dilakukan ke lebih dari 30 negara senilai Rp 5,2 triliun pada 2020 lalu.
Jika melihat keberhasilan itu, pemerintah Kabupaten Lingga diharapkan mampu berdiri sebagai wilayah KEK. Apa lagi bertumpu pada kawasan pariwisata, karena Kabupaten Lingga dikenal sebagai wilayah yang kaya dengan potensi wisatanya.
"Ini adalah peluang yang sangat baik. Kita punya potensi pariwisata yang tidak ada didaerah lain di Provinsi Kepri, seperti garis kathulistiwa/ekuator, pemandian air panas, serta pusat budaya tamadun melayu yang pada tahun 1999 ditetapkan sebagai "Bunda Tanah Melayu" oleh beberapa negara tetangga dan masih banyak potensi-potensi lainnya," ucap dia.
Untuk itu pihaknya dari generasi muda daerah, sangat mendorong pada pemerintahan Nizar-Neko ini mampu mengambil peluang tersebut, untuk dapat diusulkan dan ditetapkan.
"Nah pada periode selanjutnya mudah-mudahan sudah dapat berjalan. Hal ini saya kira menjadi nilai plus kita. mari membangun Lingga dengan lebih mengutamakan keperkasaan otak ketimbang kilauan kapak," tutup dia.
(Ril/Syaf)