Sungai Kampar di Desa Sering Tercemar, Ribuan Ikan Mati
PELALAWAN, Infokepri.com - Aliran sungai Kampar di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan kembali tercemar limbah menyebabkan ribuan ikan mati.
Menurut salah seorang warga Desa Sering berinisial Ed mengatakan ribuan ikan itu mati diduga kuat lantaran sungai Kampar tercemar limbah dari Water Intake areal operasional salah satu perusahaan pabrik kertas yang tidak jauh dari Desa Sering, Kec. Pelalawan
Dari pantauan sejumlah awak media, Rabu (24/3/2021) sekitar pukul 01 00 WIB dini hari saat meninjau titik lokasi pencemaran air sungai kampar Desa Sering berubah warna coklat kehitaman berbau busuk menyengat tercium jelas menyebabkan ikan pada teler, dan ribuan ikan yang mengapung di parit limbah water inteke tersebut kini tengah dikumpulkan puluhan masyarakat Desa Sering.
Warga Desa Sering berinisial Ed itu ketika ditemui di lokasi saat mengumpulkan ikan yang mati, mengatakan masyarakat Desa Sering sudah mendatangi untuk meminta pertanggungjawaban pihak perusahaan. Hal hasil sudah sepakat mediasi dilakukan pihak kepolisian dengan masyarakat dan perusahaan, akhirnya masyarakat dan pihak management perusahaan tersebut sepakat untuk melakukan pertemuan hari ini.
Ia merasa prihatin melihat ribuan ikan mati dan berharap kejadian seperti itu tidak terulang lagi.
Fhoto : Gardapos.com |
Dilansir gardapos.com pada Rabu (24/3/2021) telah dibuat pernyataan bersama yang diketahui dan ditandatangani oleh Kasat Intelkam Res Pelalawan AKP Soehermansyah, SH bahwa bertempat di area parit limbah PT RAPP telah ditemukan adanya ikan mati di parit limbah kawasan Desa Sering pos Pelalawan.
Atas kejadian tersebut warga yang dimediasi oleh Kasat Intelkam Polres Pelalawan akhirnya sedia untuk tetap tenang dan diupayakan untuk dilakukan pertemuan (mediasi,red) besok, Rabu pagi (24/3/2021) sekira pukul 10.00 WIB di Desa Sering dengan mengundang pihak pihak yakni dari Dinas Lingkungan Hidup Pelalawan, Dinas Perikanan, Manajemen PT RAPP, Camat Pelalawan, Kades Sering dan masyarakat
Malam itu juga sekitar pukul 20.30 WIB, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pelalawan langsung turun ke lokasi titik air sungai Kampar , Desa Sering yang sudah dicemari limbah.
Namun sayang DLH Kabupaten tidak dapat mengambil sampel air dengan alasan akses jalan tidak ada untuk naik kapal pompong dan penolakan masyarakat sekitar.
"Akses ke sungai tidak ada, jarak kesana sekitar 2 -3 Km, masyarakat meminta supaya diambil besok aja . Tadi siang anggota sudah turun ke lapangan dugaan pencamaran air sungai kampar akibat limbah perusahaan bergerak dibidang pengelolaan kertas menyebabkan banyak ikan mati. Sampel air lansung dibawa ke laboratorium kesehatan Pekanbaru. Sampel air dimasukkan ke dalam jeringen 5 liter , sebanyak 5 jeringen ," Kata kadis DLH , melalui Kabid Penataan dan Pemeliharaan Lingkungan, Tohaji, melalui telepon selulernya,Rabu(24/2021) kepada media ini.
Lebih lanjut Tohaji mengatakan masyarakat sempat melarang kalau diambil malam hari hasilnya sama saja tidak didampingi pihak perusahan dan masyarakat.
Ia menyebutkan untuk sampel air yang sudah diambil menunggu hasilnya selama 14 hari kerja, setelah ada informasi nantinya pihak DLH sendiri menjemput hasilnya.
" Sabar ya , ini kan kewenangan Provinsi kita hanya mengambil sampelnya karena izin lingkungan di provinsi. Nanti hasilnya diinformasikan pihak Pemprov melalui telepon supaya diambil, ya kita transparan saja boleh juga disaksikan masyarakat, " jelasnya
Namun di sayangkan Kadis DLH Kab Pelalawan tidak menjelaskan apakah ada perubahan baku mutu air saat sampel air limbah perusahaan diambil setelah lebih dari 12 jam dari kejadian matinya ikan di Sungai Kampar.
Sampai berita ini diuploud belum diperoleh keterangan dari pihak perusahaan pabrik kertas tersebut terkait masalah ini. Wartawan kami sedang berupaya memperoleh keterangan dari pihak perusahaan tersebut terkait masalah ini.
(Lmt)