Masa Pandemi Covid-19 di Bintan, Ini Kata Kadisparbud dan Penggiat Parawisata
Jumat, 12 Maret 2021
Kegiatan Acara Kopi Pagi |
Penerapan protokol kesehatan membuat tempat wisata harus membatasi kwantitas pengunjung, serta juga menimbulkan kekhawatiran masyarakat untuk melakukan kunjungan wisata.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Natuna, Hardiansyah menyampaikan bahwa dalam pengembangan pariwisata di tengah Covid-19, tetap mengusung konsep 3A, yaitu Accesbilitas, Attraction dan amenity.
Dimana Accesbilitas fokus pada penyediaan fasilitas, sedangkan amenity adalah fasilitas pendukung seperti fasilitas protokol kesehatan, sehingga pengunjung merasa nyaman dan terjaga saat berkunjung.
"Ada beberapa kegiatan atau event Nasional maupun Internasional harus mengalami resechedule ulang karena mengingat dua negara Malaysia dan Singapore masih mengeluarkan travel warning yaitu, No international traveling sampai akhir 2021. Kita berharap kondisi ini cepat berlalu dan terus mendukung para pelaku wisata untuk terus berinovasi ditengah Covid-19," terangnya.
Kadisparbud mengajak seluruh lini masyarakat untuk terus bersinergi berpartisipasi dalam mengembalikan kejayaan Pariwisata Natuna. Bentuk Inovasi lain yang sedang di canangkan oleh Disparbud adalah mengkolaborasikan Pariwisata dan Kebudayaan, dengan menyediakan platform bagi komunitas serta penggiat budaya untuk mengembangkan kebudayaan serta kuliner.
Berikutnya penggiat Pariwisata Natuna, Edy Lim menyampaikan bahwa pertumbuhan pariwisata sangat membantu untuk menciptakan Hub-Pariwisata dengan beragamnya kunjungan wisata.
"Tapi Accesbilitas harus menjadi fokus utama, terutama kemudahan wisatawan luar dan mancanegara untuk menjangkau Natuna itu sendiri. Dalam hal ini saya ingin Acces transportasi lebih diperhatikan," terangnya.
Hal tersebut disampaikan dalam Acara Kopi Pagi, yang merupakan program kerjasama Diskominfo dan RRI Ranai, secara khusus membahas Strategi Pelaku Wisata serta pemerintah untuk bertahan di tengah Covid-19. (AP)