Dir BUBU TIK Hang Nadim Batam: Dampak Covid-19, Industri Penerbangan Super Terpukul
Rabu, 10 Februari 2021
Dir BUBU TIK (No.2 dari Kanan) |
"Visi kita, Bandara Hang Nadim Batam menjadi bandar udara bertaraf international, dengan menyediakan sarana, prasarana penumpang dan cargo," terangnya dalam giat Coffe Morning with Pers bertemakan Capaian Tahun 2020 dan Pengenalan Program Tahun 2021, di Gedung Marketing BP Batam, Batam Centre - Batam.
Lanjutnya, dalam mengatur mamastikan mencegah upaya ancaman keselamatan di Bandara, mengikuti regulasi International Civil Aviation Organization (ICAO) salah satu organisasi dibawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk urusan penerbangan sipil dunia.
"Memberikan layanan prima, dengan meningkatkan keamanan, keselamatan, kenyamanan, serta daya saing bandara melalui peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) nya," terangnya lagi yang mulai menjabat Dir BUBU TIK, dari tanggal 21 Januari lalu.
Suasana Coffee Morning |
"Hari ini, 50 sampai 55 fligt. Ini mencerminkan maskapai itu sedang dilanda kesusahan, dimana pesawat sekarang banyak di darat daripada di udara," ungkapnya mengawal karir sebagai air traffic control di kota Pekan Baru - Riau, sekitar tahun 1986/1987 dan selanjutnya pindah ke Pusat.
Berikutnya, ia melanjutkan untuk traffic penumpang mengalami penurunan drastis, sebelumnya pada tahun 2017 terdapat 6 juta penumpang, tahun 2019 terdapat 4 juta setengah penumpang, dan tahun 2020 mengalami penurunan lagi terdapat sekitar 2.400 ribu penumpang.
"Sementara bandara Changi - Singapura, delapan kali berturut-turut menjadi bandara terbaik di dunia, terdapat 80 maskapai international terbang dan mendarat, terdapat 750 fligt per-hari, dan sekitar 70 juta penumpang pertahun. Untuk itu, kita akan mencontek/melihat praktek dalam mengelola bandara di Singapura," pungasknya. (AP)