Kepala Desa Blimbing Akui Kegiatan TMMD Merangsang Berdirinya Warung Nasi
KEDIRI, Infokepri.com - Sepanjang jalan di Desa Blimbing, memang sepi akan swadaya masyarakat berbasis usaha kecil mandiri. Jangankan toko, warung yang berstatus unit usaha kecil, sangat langka dan sulit dijumpai di desa ini.
Geografis dan profesi mayoritas petani, bisa jadi penyebab minimnya keberadaan toko dan warung. Warga disini, lebih cenderung makan dan minum dari hasil olahan dapur rumah mereka, ketimbang olahan orang lain,
Dituturkan Tutik, warga RT 9 RW 4 pada Sabtu (13/10/2018) lalu mengatakan tidak lebih dari sepekan mendirikan usaha warungnya. Warung ini bukan sumber utama dalam meneruskan kehidupan rumah tangganya, melainkan hanya usaha sampingan.
Ia sendiri berprofesi sebagai buruh tani dan memiliki lahan pertanian yang lokasinya tidak jauh dari keberadaan warung yang berada dekat sekali dengan jurang. Untuk menambah sumber pendapatan rumah tangga, iapun lantas berinisiatif bersama ibunya mendirikan usaha warung yang berada berdampingan dengan badan jalan desa.
Nasi tiwul mungkin langka disajikan di perkotaan, tetapi tidak didesa ini. Pemandangan tiwul sudah menjadi hal yang umum dilihat setiap harinya, termasuk warung Tutik ini. Sajiannya sederhana dan tiwul yang terpampang diatas meja, juga bukan sesuatu yang istimewa, sama dengan tiwul-tiwul didaerah lain.
Bila diukur dengan pendapatan harian dari hasil berjualan di warung ini, Tutik menilai masih sangat minim. Untuk itulah, usaha warung yang dijalaninya hanya sekedar usaha sampingan.
Kepala Desa Blimbing, Djoeari, mengakui, andaikata warung didata secara keseluruhan didesanya, jumlahnya tidak akan lebih dari jumlah jari di kedua tangannya. Diakuinya, usaha warung didesanya, dipastikan tidak bakal menjadi sumber pendapatan utama, tetapi hanya sekedar usaha sampingan untuk menambah olahan dapur dirumah.
Berdirinya warung-warung baru, tidak lepas dari TMMD yang ada di desanya, terutama jalur menuju pembangunan jalan penghubung Desa Blimbing dan Desa Jugo.
Menurut Djoeari, ada 2 warung yang berdiri dalam sepekan ini. Keberadaan warung-warung baru ini, setidaknya akan mengisi perut bagi mereka yang bekerja di objek pembangunan tersebut.
Modal transportasi baru, sudah jelas ada dampaknya, baik langsung maupun tidak langsung, terutama bagi warga yang tinggal berdekatan dengan jalur lintasan antar desa tersebut. Peningkatan ekonomi, sudah pasti menjadi harapan dan keinginan warga yang berada disekitarnya. (dodik)