Rudi : Dimasa Transisi Pengoperasian Air Minum Oleh PT Moya Indonesia Tidak Akan Ada Kenaikan Tarif Air
BATAM, Infokepri.com – Kepala BP Batam, H.M Rudi mengatakan pada tanggal 15 September 2020 pukul 00.00 WIB BP Batam akan mengambil alih dari PT Adya Tirta Batam (ATB) lantaran kerja sama antara BP Batam dengan PT ATB yang dimulai sejak tahun 1995 akan berakhir pada tanggal 14 November 2020, pukul 23.59 WIB.
“ Seluruh aset akan diambil alih dan dikerjakan oleh BP Batam,” kata Kepala BP Batam saat menggelar konfersi pers di Ruang Presentasi Room, Gedung Marketing Center BP Batam, Batam Centre, Batam, Senin (14/9/2020)
Rudi menyebutkan setelah melakukan pengkajian sesuai aturan yang berlaku perlu ada masa transisi selama enam bulan kedepan, oleh sebab itu BP Batam membuka pelelangan yang diikuti oleh PT Bangun Cipta Kontraktor n/PT Adhya Tirta Batam, PT Moya Indonesia, PT Pembangunan Perumahan Infrastruktur, PT Suez Water Treatment Indonesia.
Lelang tersebut dimenangkan oleh PT Moya Indonesia dan BP Batam menunjuknya untuk mengoperasikan penyediaan air minum di pulau Batam untuk enam bulan kedepan.
Selama enam bulan ini BP Batam akan mempersiapkan untuk menenderkan kembali pengoperasian penyedian air minum di pulau Batam.
Anggota Bidang Pengusahaan BP Batam, Syahril Japarin mengatakan nilai kontrak selama enam bulan dengan PT Moya Indonesia sekitar Rp 250 milyar,- sampai dengan Rp 300 milyar,-
Rudi menegaskan walau nilai kontrak tersebut lebih tinggi dari kontribusi PT ATB ke BP Batam sebelumnya namun dimasa transisi ini tidak akan ada kenaikan tarif air.
Wakil Kepala BP Batam, Purwiyanto menambahkan setelah seluruh asset diserahkan ke BP Batam maka profitnya akan lebih besar lagi.
Chief Executive Officer PT. Moya Indonesia, Mohammad Selim menyebutkan pihaknya akan mengoperasikan penyedian air minum di Batam dengan baik dan akan tetap menjaga reputasi dan nama baik Moya Indonesia. (Pay)
