Ini Penjelasan Mengapa Program Berkat Perlu Dievaluasi
Selasa, 14 Juli 2020
BATAM, Infokepri.com - Ketua PUK SPD
FSPMI Gojek Batam, Gusril mengatakan mulai tanggal 3 Juli 2020 yang lalu skema
insentif awal untuk driver Gojek sudah tidak diberlakukan lagi atau dihapus
oleh PT Gojek Indonesia dan diganti dengan program Bersama Kita Kuat (Berkat).
“ Seluruh driver Gojek selaku mitra kerja PT Gojek
Indonesia harus mengikuti ketentuan dan syarat harus mengumpulkan minimal 14
poin, berlaku mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan 20.00 WIB, Performa minimal 75%, baru mendapat
bonus Rp 100 ribu,” kata Gusril saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang
Komisi I DPRD Kota Batam, Batam Centre, Senin (14/7/2020).
Dalam RDP yang dipimpin oleh Ketua Komisi I DPRD Kota
Batam, Budi Mardyanto didampingi oleh Wakil ketua Komisi I DPRD Kota Batam,
Hamidi Umar Husein, Gusril menyebutkan sejak diberlakukannya program Berkat
para driver Gojek yang mendapatkan bonus itu bisa dihitung dengan hitungan jari.
“ Sekali lagi saya mohon pimpinan supaya dikembalikan
ke skema insentif awal, sebab selain pendapatan driver Gojek berkurang, juga dipotong
dari biaya aplikasi sekitar 20 % dari total pendapatan per-hari,” katanya.
Menghapus program Berkat karena ada syarat dan
ketentuan yang dijalani oleh driver Gojek sangat berat dan tidak masuk akal.
Ia meminta dikembalikannya skema insentif yang mana
syaratnya 14 poin senilai Rp 10 ribu, 18 poin senilai Rp 25 ribu, 22 poin Rp 60
ribu. Selain itu ia juga meminta biaya aplikasi diturunkan dari 20 %. Karena
fasilitas yang mereka dapatkan ini bukan cuma-cuma, mulai dari seragam, HP, dan
kendaraan yang dibeli sendiri oleh driver Gojek
Hal senada disampaikan oleh Ketua FSPMI Batam,
Alfitoni yang menyebutkan Keputusan penerapan program Berkat dibuat sepihak, PT
GI tidak boleh membuat aturan semena-mena harus dibicarakan dengan serikat
pekerjanya sebelum membuat aturan.
“ Dalam bekerja mereka ini tidak ada upah dari
perusahaan, karena pendapatan mereka setelah melayani dengan berupaya
mendapatkan poin untuk peroleh bonus selain pembayaran jasa dari konsumen,”
katanya.
Ia menyebutkan bonus untuk driver Gojek sudah berapa
kali diturunkan dan sekarang dihapuskan.
“ Para driver Gojek berkumpul dan melakukan aksi
selama tiga hari. Jika alasannya perusahaan merugi, sementara GI ini bukan
pabrik. Tapi, pendapatannya dari orderan mitra kerjanya jadi ruginya dari mana,”
katanya.
Ia menyebutkan bahwa operational PT GI pendapatannya dari
orderan pemesan. Sementara pengeluaran bisa dikatakan tidak ada dan selalu
mendapat pemasukan dari mitra driver dan customer.
Secara undang-undang, katanya, kepailitan suatu
perusahan dikatakan rugi butuh waktu selama 2 tahun berturut - turut rugi. Sementara
ini baru 3 bulan selama pandemi Covid-19.
Perusahaan dikatakan pailit harus melalui suatu
mekanisme setelah di check oleh pemerintah, serta akuntan publiknya yang
mengauditnya apakah benar perusahaan tersebut merugi.
“ Silakan kalian bilang rugi, tapi buktikan,” katanya.
Selain itu Alfitoni menyebutkanbahwa program Berkat sangat tidak menguntungkan
mitra kerjanya seperti bonus insentif dihilangkan, dan waktu kerja singkat,
performa kerja 75%, jika menurun akan mendapat suspend/peringatan, setelah
itudilakukan Putus Mitra (PM) atau PHK.
“ Sebenarnya driver Gojek ini pekerja, bukan mitra.
Karena kalau menurut UU Ketenagakerjaan Kemitraan, sebagai mitra harus
mempunyai modal minimal Rp 50 juta,-. Ini sangat tidak beraturan betul, parah
sekali bisa dikatakan perbudakan online. Kebijakan berlaku secara nasional,
namun dilaksanakan secara bertahap, aturannya program ini jangan dijalankan
dulu,” katanya.
Salah seorang perwakilan driver Gojek Batam, Rizky P
mengatakan ada lima tuntutan yang disampaikannya diantaranya penghapusan program Berkat, dan
kami minta dikembalikan ke skema awal karena bisa mendapatkan lebih dari cukup,
yaitu Skema insentif biarpun yang mana tiap tahunnya menurun terus bonus yang
kami dapat.
“ Awalnya di tahun 2017 skema insentif ini senilai Rp
400 ribu,- berkurang hingga Rp 80 ribu,- dan sekarang Rp 60 ribu sebelum adanya
program Berkat,” katanya.
Kemudian kami minta diturunkannya biaya aplikasi
senilai 20%. Dan penghapusan biaya
aplikasi bagi Custumer, dimana PT GI mengenakan konsumen tarif mulai dari Rp
1000,-
“ Contoh dari pendapatan Rp 10 ribu,- kita mendapat Rp 8000 setelah dipotong biaya
aplikasi. Dan biasanya kita mendapatkan tips dari konsumen sekarang tidak ada
lagi semenjak dikenakan biaya bagi konsumen,” katanya.
Ia menyebutkan setiap ada perubahan kebijakan skema
atau program, harus melibatkan driver, mitra kerja. Karena selama ini, PT GI mengeluarkan
kebijakan berdalih dengan menyebutkan sudah keputusan perusahaan di pusat.
“ Kami juga minta kedepan semua dilibatkan termasuk
Pemerintah biar sama-sama enak. Karena selama ini tidak pernah disosialisasikan.
Karena kita butuh bensin, makan, minum, di lapangan,” katanya.
Sementara itu Ketua Asosiasi Driver Online, Marwan
mengatakan bahwa program Berkat ini berbeda-beda setiap daerah, tapi ini bukan
bonus, ketentuannya seperti itu. Di Batam 14 point mendapatkan Rp 100 ribu,- namun daerah lain seperti Padang, Palembang 9
point Rp 90 ribu,- begitu juga kota-kota
lainnya jadi tidak merata.
Ia menyebutkan Geografis Batam dengan daerah lain
jangan disamakan, Kebijakan yang di keluarkan PT GI sungguh tidak memenuhi
kebutuhan hidup layak.
“ Saya minta pemerintah hadir disini. karena kami
sudah dua kali bermediasi, dan mengharapkan dari PT GI di Batam tidak ada
pengaruhnya, terkait mengevaluasi tarif ini harus hadir bersama pihak Pemko dan
Pemrov,” katanya.
Menyikapi seluruh keterangan yang disampaikan, anggota
Komisi I DPRD Batam, Utusan Sarumaha mengatakan harus simbiosis mutualisme
antara PT GI dan Driver Gojek, keadaan ini sangat mendesak.
“ Kami menilai saat ini ada situasi yang mendesak,
maka demi menjaga kondusifitas, dan menghindarinya pergerakan perjalan driver
program Berkat dan lain-lain yang sudah dilaksanakan selama ini, kami mohon dengan
segala hormat supaya dievaluasi dalam tempo yang sesingkat singkatnya. kalau
ini tidak diindahkan oleh PT GI kami tentu akan mengagendakan kembali dengan
catatan akan merekomendasikan untuk dilakukan pembekuan,” katanya. (AP/Pay)