Bawa Bantuan Disenfektan Dari Konjen Singapura, Walikota Batam Berikan Penghargaan Kepada Komandan KRI Semarang 594
Kamis, 09 April 2020
BATAM, Infokepri.com - Walikota Batam H.M Rudi menyerahkan piagam penghargaan kepada Komandan KRI Semarang 594, Letkol Laut (P) Pantun Ujung M.Tr.Hanla atas dukungan dalam pengangkutan bantuan peralatan penanganan Covid-19 di kota Batam.
Penyerahan piagam penghargaan itu dan serah terima bantuan disinfektan dari Singapura itu dilakukan di atas kapal KRI Semarang 594 di pelabuhan Batuampar, Batam, Kamis, (09/04/2020) sekira pukul 08.30 WIB.
Turut hadiri dalam kegiatan itu Dandim 0316/Batam, Kapolresta Barelang, Danyon Marinir Batam, Danlanal Batam, Kepala Bea Cukai Batam, Kejari Batam dan Forkompinda Batam, di Pelabuhan Batu Ampar, Batam.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi kepada sejumlah awak media mengatakan KRI Semarang 594 itu tiba di Batam pada pagi tadi, dengan membawa bantuan dari Singapura, sesuai permintaan Pemerintah kota Batam kepada Konjen duta besar.
" Ada 2100 bahan disinfektan, dan akan menjadi 210.000 liter bila dicampur dengan air yang akan kita gunakan untuk kegiatan mencegah penyebaran Corona Virus Disease di kota yang kita cintai ini," katanya.
Ia menyebutkan bahan disenfektan itu sebagian bisa digunakan untuk cuci/pembersih tangan, rencananya dalam waktu dekat akan dibagikan kepada warga setelah rapat dengan unsur Muspida kota Batam untuk menentukan kapan akan di bagikan.
Dengan adanya bantuan ini, katanya, mudah-mudahan Plt Gubernur Kepri Isdianto agar segera mengajukan kepada Menteri Kesehatan bahwa Batam akan di berlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
" Gubernur sudah kita surati terkait PSBB seijin Menteri Kesehatan. Ijin keluar, maka Sembako akan kita siapkan untuk 429 ribu KK paket Sembako selama 3 bulan berturut - turut, bulan pertama dari Gubernur, Kedua Pemko Batam, Ketiga dari BP Batam," katanya.
Penyemprotan cairan disinfektan, katanya, salah satu cara untuk mencegah penyebaran Covid-19, apabila warga sudah di rumahkan semua akan disemprot di seluruh tempat, untuk itu butuh dukungan kita semua.
" Dua bulan kedepan Batam ini harus bersih, memotong mata rantai adalah menghentikan pertemuan manusia antara manusia serta menghentikan aktifitas supaya kumannya mati bila disiram," katanya.
Tapi hingga saat ini, katanya, masyarakat belum ada kesadaran. Sementara TNI/Polri sudah bekerja keras, seperti untuk pemakaian masker demi menghentikan penyebaran virus tersebut.
" Bagaimana Covid-19 ini harus berakhir, PSBB hanya itu caranya. Kalau tidak begitu, kita tidak tahu siapa yang sakit, paling tepat harus dikurung semua tapi kebutuhan masyarakat akan di penuhi," katanya.
Ada 429 ribu KK, satu KK kalau kita berikan 10 kg berapa juta ton harus kita sediakan.
" Demi menyelamatkan masyarakat kota Batam, harus kita lakukukan. Kita berharap bantuan dari Bea Cukai dan TNI-Polri agar Batam betul-betul bisa hidup kembali," katanya.
" Kepada Danguskamla Komandan KRI Semarang kami ucapkan berjuta terima kasih telah membawa disinfektan dari Singapura. Dan seluruh Forkompinda, khususnya kepada Bea Cukai Batam, saya sudah mengajukan pemesanan beras dan gula dimana apa bila tidak mencukupi, maka yang dipesan itu akan kita gunakan," tambahnya. (AP/Pay).