Rapid Test Negatif Tak Jamin Bebas Corona, Begini Penjelasannya
Minggu, 22 Maret 2020
JAKARTA, - Rapid test untuk virus corona COVID-19 mulai dilakukan di sejumlah titik. Terkait akurasi, pemerintah mengingatkan bahwa hasil tes negatif pada rapid test tak menjamin bebas corona.
"Hasil negatif dari rapid test ini tidak memberi jaminan kepada yang bersangkutan tidak sedang sakit (terinfeksi Corona)," kata juru bicara pemerintah terkait penanganan virus Corona, Achmad Yurianto dalam siaran teleconference di akun YouTube BNPB, Sabtu (21/3/2020).
Yuri menjelaskan hal itu bisa terjadi pada seseorang yang terinfeksi virus Corona di bawah enam sampai tujuh hari. Di fase tersebut, respons imunitas seseorang yang dinyatakan positif Corona, lanjut Yuri, belum terlihat.
Yuri mengatakan untuk kasus tersebut, pihaknya akan melakukan rapid test ulang dalam waktu enam hingga tujuh hari berikutnya. Oleh sebab itu, Yuri mengatakan kepada tiap orang yang dinyatakan negatif dari hasil rapid test tetap harus melakukan social distancing.
"Kita menginginkan siapa pun meski dalam pemeriksaannya negatif tidak kemudian merasa dirinya sehat. Tetap harus melakukan pembatasan. Tetap mengatur jarak dan berkomunikasi secara sosial," kata Yuri.
"Oleh karena itu, pahami betul hasil negatif tidak memberikan garansi jika tidak sedang terinfeksi COVID-19," sambungnya.
"Oleh karena itu, pahami betul hasil negatif tidak memberikan garansi jika tidak sedang terinfeksi COVID-19," sambungnya.
"Oleh karena itu, sekalipun hasilnya negatif, tidak boleh menganggap bahwa dirinya betul-betul sehat dan terbebas dari Coronavirus Disease 19. Bisa saja kalau saat ini negatif, bisa saja dengan ketidakhati-hatian bisa saja tertular orang yang positif," sambungnya.
(detik.com)