Pemerintah Akan Evakuasi WNI ABK World Dream ke Pulau Sebaru
Senin, 24 Februari 2020
JAKARTA,
Pemerintah berencana untuk segera mengevakuasi sejumlah warga negara Indonesia
(WNI) yang berstatus sebagai anak buah kapal (ABK) kapal pesiar World Dream.
Evakuasi dilakukan menyusul dihentikannya pengoperasian kapal tersebut akibat
wabah virus korona.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usai menghadap Presiden
Joko Widodo bersama dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Istana
Negara, Jakarta, Senin, 24 Februari 2020.
"Sementara yang sudah kita putuskan yaitu untuk
mengevakuasi anak buah kapal dari World Dream. Kemarin, Kapal DR Suharso sudah
menuju ke laut sekitar wilayah Riau untuk nanti kemudian dipindahkan ke Kapal
DR Suharso dan akan diobservasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh
TNI," ujar Muhadjir dalam keterangan persnya usai pertemuan.
Nantinya, seluruh WNI yang dievakuasi akan terlebih
dahulu menjalani masa observasi pascaevakuasi. Adapun lokasi yang dipilih oleh
pemerintah adalah Pulau Sebaru yang terletak di gugus Kepulauan Seribu,
Jakarta.
"Lokasinya sudah kita tetapkan dan sudah
disiapkan yaitu di kepulauan. Ada pulau kosong, pulang tidak berpenghuni di
Sebaru," imbuhnya.
Menurut Menko PMK, Pulau Sebaru dipilih karena pulau
tersebut tidak berpenghuni dan telah memiliki fasilitas yang dibutuhkan untuk
observasi.
"Ada tempat yang kita anggap aman karena itu
pulau yang tidak ada penghuninya dan fasilitasnya sudah bagus sehingga kita
tinggal pakai," tandasnya.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menambahkan
bahwa pemerintah akan fokus mengevakuasi WNI di kapal pesiar World Dream
terlebih dahulu karena risikonya paling kecil.
"Kita baru konsentrasi semua untuk World Dream
karena itu yang sudah paling dekat dengan kita. Kita atur supaya dia bisa dapat
sarana karantina yang baik dan ini kan yang risikonya paling kecil. Selalu kita
ambil yang risikonya paling kecil," ujar Terawan.
"Kita gunakan kapal supaya enggak menimbulkan
kalau ada sesuatu yang baru, tidak mengenai yang darat dulu. Ini pertimbangan
medis itu harus sangat dipertimbangkan dengan baik, tidak boleh emosional,
harus satu demi satu, demi keselamatan seluruh bangsa dan negara karena kita
masih dalam zona green zone," tambahnya.
( Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
)